Ustadz Saya Khilaf Berhubungan Saat Haid, Bagaimana Menebus Dosanya?



Berhubungan suami istri yang dicoba dikala istri lagi haid merupakan sesuatu dosa besar. bila perihal itu terlanjur dicoba, apa yang dapat diperbuat pendamping suami istri buat menebus dosanya?

dalam hadis disebutkan, “seorang pria menjima’ istrinya yang lagi haid, apabila itu dicoba dikala darah haid istrinya bercorak merah hingga dikenai denda 1 dinar, sebaliknya bila dicoba dikala darahnya sudah bercorak kekuningan, hingga dendanya 1/5 dinar. ” (hr. tirmidzi)

tidak hanya denda yang wajib dibayarkan, mereka pula wajib melaksanakan taubat. perihal ini meliputi 3 perihal, ialah:

memohon ampun pada allah.
menyesali perbuatan dengan sebenar - benarnya.
tidak hendak mengulangi kesalahan tersebut.


butuh di fahami hukum menyetubuhi perempuan yang haid ataupun nifas.
baca pula bahaya ghoib dan juga spiritual menaruh tali pusar dan juga menjadikannya obat

para ulama setuju kalau menyetubuhi isteri kala haid ataupun nifas merupakan haram, bersumber pada firman allah:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُواْ النِّسَاء فِي الْمَحِيضِ وَلاَ تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىَ يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللّهُ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
maksudnya : “mereka bertanya kepadamu tentang haid. katakanlah: “haid itu merupakan sesuatu kotoran”. oleh karena itu hendaklah kalian menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid; dan juga janganlah kalian mendekati mereka, saat sebelum mereka suci. apabila mereka telah suci, hingga campurilah mereka di tempat yang diperintahkan allah kepadamu. sebetulnya allah menggemari orang - orang yang bertaubat dan juga orang - orang yang mensucikan diri. ” (qs. Al baqarah: 222)

ayat di atas menarangkan perintah buat menghindari perempuan yang lagi haid, artinya merupakan larangan menyetubuhi perempuan yang lagi haid, dan juga tidak terdapat salahnya untuk seseorang suami berkumpul dengan isterinya yang lagi haid ataupun nifas dan juga boleh menurutnya melaksanakan apa aja tidak hanya bersetubuh, sebagaimana hadits berikut

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ الْيَهُودَ كَانُوا إِذَا حَاضَتْ الْمَرْأَةُ فِيهِمْ لَمْ يُؤَاكِلُوهَا وَلَمْ يُجَامِعُوهُنَّ فِي الْبُيُوتِ فَسَأَلَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَىوَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ إِلَى آخِرِ الْآيَةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اصْنَعُوا كُلَّ شَيْءٍ إِلَّا النِّكَاحَ فَبَلَغَ ذَلِكَ الْيَهُودَ فَقَالُوا مَا يُرِيدُ هَذَا الرَّجُلُ أَنْ يَدَعَ مِنْ أَمْرِنَا شَيْئًا إِلَّا خَالَفَنَا فِيهِ فَجَاءَ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ وَعَبَّادُ بْنُ بِشْرٍ فَقَالَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْيَهُودَ تَقُولُ كَذَا وَكَذَا فَلَا نُجَامِعُهُنَّ فَتَغَيَّرَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى ظَنَنَّا أَنْ قَدْ وَجَدَ عَلَيْهِمَا فَخَرَجَا فَاسْتَقْبَلَهُمَا هَدِيَّةٌ مِنْ لَبَنٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَرْسَلَ فِي آثَارِهِمَا فَسَقَاهُمَا فَعَرَفَا أَنْ لَمْ يَجِدْ عَلَيْهِمَا

dari anas kalau apabila seseorang perempuan yahudi haid, hingga mereka tidak memberinya makan dan juga tidak mempergaulinya di rumah. para teman nabi shallallahu ‘alaihi wasallam setelah itu bertanya kepada nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. kemudian allah merendahkan; “mereka bertanya kepadamu tentang haidh. katakanlah, ‘haidh itu merupakan kotoran’. oleh karena itu, hendaklah kalian menjauhkan dari perempuan di waktu haidh; dan juga janganlah kalian mendekati mereka, saat sebelum mereka suci. apabila mereka telah suci, hingga campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan allah kepadamu. allah menggemari orang - orang yang taubat dan juga menggemari orang - orang yang mensucikan diri. ” (al - baqarah: 222) hingga rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “perbuatlah seluruh suatu kecuali nikah”. kala perihal itu hingga kepada yahudi, mereka mengatakan, “laki - laki ini tidak mau meninggalkan suatu dari masalah kita melainkan ia menyelisihi kita. ” kemudian usaid bin hudhair dan juga abbad bin bisyr mengatakan, “wahai rasulullah, sebetulnya kalangan yahudi mengatakan demikian dan juga demikian, hingga kami tidak menyenggamai kalangan perempuan. ” raut muka rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berbeda sampai kami mengira kalau dia telah marah pada keduanya, kemudian keduanya keluar, keduanya berangkat berbarengan terdapat hadiah susu yang diperuntukkan nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, hingga dia kirim utusan buat menyusul kepergian keduanya, dan juga dia suguhkan minuman buat keduanya. keduanya juga siuman kalau dia tidak marah atas keduanya. ”

pada dasarnya untuk seorang yang menggauli istrinya dalam kondisi haid, cuma diharuskan kepada pribadinya buat bertaubat dan juga beristighfar kepada allah, tanpa wajib keluarkan sedekah bagaikan kafaratnya. tetapi demi kehati - hatian, untuk seorang yang telah menyetubuhi isterinya kala haid ataupun nifas, disamping bertaubat kepada allah, hendaklah pribadinya berupaya keluarkan sedekahnya dengan satu ataupun separuh dinar bagaikan kafaratnya bila allah membagikan kelapangan rizki padanya.



(Sumber :http://www . wajibbaca . com/2018/03/ustadz-saya-khilaf-berhubungan-saat.html)