Hati-hati, Orang Munafik Lebih Berbahaya Dari Orang Kafir

Yang menghancurkan islam merupakan orang alim yang menyimpang, orang munafik yang pandai mendebat a - qur’an dan juga memakai al - qur’an buat kepentingan individu, dan para pemimpin sesat. ” (umar bin khattab radiyallaahu ‘anhu)

jangan remehkan orang munafik, begitu kekacauan dalam umat islam banyak diakibatkan oleh orang - orang yang munafik, ialah musuh di dalam selimut, mengaku islam, mengaku beriman, sementara itu tidak.

perkata mereka terdengar hebat, terdengar logis, sampai seluruh orang mencermati pernyataannya, hendak namun ketahuilah kalau allah telah melaporkan mereka inilah (orang - orang munafik) musuh yang sesungguhnya:
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِن يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ ۖ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

“dan apabila kalian memandang mereka, tubuh - tubuh mereka menjadikan kalian kagum. dan juga bila mereka mengatakan kalian mencermati perkataan mereka. mereka merupakan seakan - akan kayu yang tersandar. mereka mengira kalau masing - masing teriakan yang keras diperuntukan kepada mereka. mereka seperti itu musuh (yang sesungguhnya) hingga waspadalah terhadap mereka; mudah - mudahan allah membinasakan mereka. bagaimanakah mereka hingga dipalingkan (dari kebenaran) ? ” (qs. al - munafiqun : 4)

gimana identitas orang munafik? pastinya kita ketahui kalau karakteristik kemunafikan terdapat 3: “tanda orang munafik itu 3 apabila dia berucap berdusta, bila membikin janji berdusta, dan juga bila dipercayai mengkhianati. ” (hr al - bukhari)

namun bukan cuma itu, orang munafik pula lazimnya mempunyai 2 wajah, mereka tidak segan melaksanakan suatu buat mengolok - olok kalangan mukmin dan juga menunjang orang - orang kafir.
وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ

“dan apabila mereka berjumpa dengan orang - orang yang beriman, mereka berkata: ‘kami telah beriman’. dan juga apabila mereka berulang kepada syaitan - syaitan mereka, mereka berkata: ‘sesungguhnya kami sependirian dengan kalian, kami cumalah berolok - olok’. ” (qs. al - baqarah : 14)
اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ

“allah hendak (membalas) olok - olokan mereka dan juga membiarkan mereka terombang - ambing dalam kesesatan mereka. ” (qs. al - baqarah : 15)

itu sebabnya orang munafik cukup susah dideteksi di golongan orang beriman, karna mereka ‘menyamar’ bagaikan orang beriman, terlebih lagi mereka juga mengerjakan shalat dan juga terasa diri mereka seseorang muslim.

sementara itu mereka banyak berbuat kehancuran di wajah bumi dan juga membikin perpecahan di golongan umat muslim itu seorang diri.

“dan apabila dia mengerjakan puasa dan juga shalat, dia menyangka kalau pribadinya seseorang muslim” (hr muslim, kitab iman, bab uraian sifat - sifat orang munafik, nomor. 59).

hingga, penggalan kerak neraka, penggalan neraka yang amat dasar, hendak jadi tempat tinggal oleh orang - orang munafik, bukan orang kafir.
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

“sesungguhnya orang - orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang amat dasar dari neraka. dan juga kalian sekali - kali tidak hendak menemukan seseorang penolongpun untuk mereka. ” (qs. an - nisaa : 145)

takutlah hendak watak munafik, karna dapat jadi hati kita disusupi kepribadian munafik ini. ibnu abi malikah sempat berkata,

“aku telah menjumpai 3 puluh teman nabi, seluruhnya cemas hendak nifak. tidak terdapat seseorang juga di antara mereka yang berkata, kalau pribadinya mempunyai iman serupa imannya jibril dan juga mikail. ”

tiap orang beriman hendak takut pada watak munafik, kecuali orang munafik itu seorang diri. al - hasan al - bashri berkata,

“tidak terdapat orang terasa nyaman dari watak nifak kecuali orang munafik dan juga tidak terdapat orang yang terasa takut terhadapnya kecuali orang mukmin. ”

wallaahualam.






( sumber: ummi - online. com )