Dzikir Nabi Yunus Alaihisalam Mensirnakan Kesulitan

لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzalimiin

“tidak terdapat ilah (yang berhak diibadahi) tidak hanya engkau. maha suci engkau, sebetulnya saya merupakan tercantum dalam kalangan orang - orang yang dzalim …! ” (al - anbiya’: 87)

nabiyullah yunus عليه السلام merupakan nabi yang diutus allah buat menegakan risalah di negara ninawa di mosul (iraq). bertahun tahun dia berdakwah, dengan bermacam trik dan juga upaya, namun mayoritas bangsa mosul ini malah membantah dan juga mempermainkan nabi yunus عليه السلام. sampai pada sesuatu dikala dia terhinggapi penyakit patah antusias, gusar memandang kejahiliyyahan bangsanya.

nabi yunus عليه السلام setelah itu berangkat meninggalkan bangsanya dalam kondisi marah. qur’an merekamnya dengan redaksi :

“dan (ingatlah cerita) zun nun (yunus) , kala dia berangkat dalam kondisi marah” (al - anbiya: 87).

ini merupakan kesalahan yang dicoba oleh nabi yunus عليه السلام. berangkat meninggalkan bangsanya seorang diri dalam kondisi jahiliyyah. sementara itu mendakwahi mereka itu merupakan tugas suci dia. meninggalkan bangsanya untuk nabi yunus, berarti meninggalkan daerah dan juga objek tugasnya.

sekilas nabi yunus mengira kalau itu merupakan normal, karna dia telah disakiti dan juga didzalimi bangsanya karna tugas suci yang dipikulnya.

setelah itu dia berangkat meninggalkan bangsanya mengarah pulau lain dengan menaiki kapal laut.

“ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan. (as - saaffat: 140)

namun allah ar - rahman menegur aksi yunus عليه السلام tersebut dengan berikan kesusahan / bencana.

“lalu dia menyangka kalau kami tidak hendak mempersempitnya (menyulitkannya) , " (al - anbiyaa: 87).

kadangkala kadangkala bencana/ kesusahan itu merupakan teguran, bila menimpa hamba allah yang shaleh, harapanya dengan teguran itu dia ingin siuman hendak kesalahannya dan juga berulang bertaubat kepada allah سبحانه وتعالى.

firman allah سبحانه وتعالى

“dan kami bagi - bagi mereka di dunia ini jadi sebagian kalangan; di antara lain terdapat orang - orang yang shaleh dan juga di antara lain terdapat yang tidak demikian. dan juga kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik - baik dan juga (musibah) yang buruk - buruk, supaya mereka berulang (kepada kebenaran). ” (al - araff: 168)

terlebih lagi dengan kesalahan yang diperbuatnya, bila dia ingin bertaubat, tidaklah keburukan menurutnya namun kebaikan dan juga keberuntungan menurutnya, firman allah:

“dan bertaubatlah kalian sekaligus kepada allah wahai orang - orang yang beriman biar kalian beruntung” (an - nur: 31)

ibnu athailah mengatakan:
maksiat (dosa) yang memunculkan kerasa rendah diri dan juga kerasa memerlukan rahmat allah lebih baik daripada perbuatan taat yang membangkitkan kerasa sombong, dan juga kerasa bangga diri. (kutipan al - hikam)

kesusahan apa yang dialami nabi yunus عليه السلام, bagaikan teguran kasih sayang allah kepadanya? jawabanya merupakan dimakan ikan besar;

" hingga dia dimakan oleh ikan besar dalam kondisi tercela. " (as - saafaat: 142)

dan juga tinggal dalam perut ikan dalam kondisi hitam dan juga sesak, serupa gelapnya kalangan nabi yunus yang ditinggalkan oleh nabi yunus عليه السلام.

segeralah yunus عليه السلام introspeksi diri, kalau ini merupakan teguran dari allah سبحانه وتعالى karna kejengkelannya kepada bangsanya yang menolak dakwah tauhid menimbulkan dia ketiadaan kesabaran. hingga nabi yunus عليه السلام berdzikir dengan redaksi kalimat dzikir:

laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadh dhaalimiin

firman allah سبحانه وتعالى:

“maka dia menyeru dalam kondisi yang amat hitam: “bahwa tidak terdapat tuhan (yang berhak disembah) tidak hanya engkau. maha suci engkau, sebetulnya saya merupakan tercantum orang - orang yang zalim. ” (al - anbiyaa: 87)

dzikir inilah yang jadi washilah, allah mensirnakan kesusahan nabi yunus عليه السلام, dalam gelapnya perut ikan besar sekalian menyelamatkan nyawa nabi yunus عليه السلام terancam mati dalam kehinaan.

firman allah سبحانه وتعالى:

“maka bahwa sekiranya ia tidak tercantum orang - orang yang banyak mengingat allah, tentu dia hendak senantiasa tinggal di perut ikan itu hingga hari berbangkit. ” (as - saafaat: 143 - 144)

nabi yunus عليه السلام dimuntahkan dari perut ikan di tepi laut tandus.

firman allah:
“kemudian kami lemparkan ia ke wilayah yang tandus, lagi dia dalam kondisi sakit. ” as - saafaat: 145)

keluarlah nabi yunus عليه السلام dari seluruh kesulitannya sepanjang ini, dan juga sehabis pulih dari sakitnya, dia berulang menunaikan tugas sucinya berdakwah. ini merupakan wujud taubatnya yunus عليه السلام.

dzikir nabiyullah yunus عليه السلام ini merupakan dzikir yang mempunyai faedah buat mensirnakan kesusahan kesusahan besar dalam hidup, sampai - sampai do’a orang yang berdzikir dengan dzikir nabiyullah yunus tercantum do’a yang mustajab

perihal ini sempat disebutkan oleh nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,


دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

“doa dzun nuun (nabi yunus) kala dia berdoa dalam perut ikan paus merupakan: laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin (tidak terdapat tuhan yang berhak disembah kecuali engkau, maha suci engkau, sebetulnya saya merupakan tercantum diantara orang - orang yang berbuat aniaya). sebetulnya bukanlah seseorang muslim berdoa dengannya dalam sesuatu permasalahan melainkan allah kabulkan menurutnya. ”
(hr. tirmidzi nomor. 3505. syaikh  (AL) albani berkata kalau hadits ini shahih).

mudah - mudahan allah taala mengampuni kita seluruh, membukakan seluruh kesulitan - kesulitan kita , dan juga mengantarkan kita pada karunia, pertolongan dan rahmat nya. اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ







( sumber : http:// jostosan. blogspot. co. id/2013/10/dzikir-nabi-yunus-alaihisalam. html )