Cerita nyata anak durhaka pada era rasulullah saw yang memperoleh adzab pedih dari allah swt. pelajarilah gimana cerita nyata anak durhaka berikut ini:
anak merupakan kebanggaan dan juga kebahagiaan buat orang tuanya. kasih sayang orang tua tidak hendak sempat habis hingga kapan juga buat anaknya.
tetapi, berubah dengan kasih sayang seseorang anak pada orang tuanya. terlebih lagi ada cerita nyata anak durhaka. allah swt amat membenci anak yang durhaka pada orang tua yang telah berkorban untuknya.
berikut cerita anak durhaka dizaman rasulullah saw
orang tua telah mengasuh, mendidik, dan juga berikan kasih sayang pada anaknya. tetapi, banyak cerita yang menggambarkan tentang kedurhakaan anak pada orang tuanya. nyatanya cerita ini tidak cuma timbul pada era saat ini, tetapi cerita anak durhaka di era rasulullah juga telah terdapat.
cerita ini berasal dari seseorang pemuda pada era nabi muhammad saw yang bernama al - qamah. dia merupakan pemuda yang giat ibadah, beramal, sedekah ataupun shalat.
sesuatu hari dia hadapi sakit keras sampai membikin istrinya mengutus orang buat memberitahukan perihal ini pada rasulullah saw. mendengar laporan itu, rasulullah mengutus ammar, shuhaib, dan juga bilal buat berangkat ke rumah alqamah dan juga menuntunnya buat membaca kalimat
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
sesampainya di rumah alqamah, mereka melihatnya dalam kondisi naza’ dan juga mereka lekas men - talqin - nya. tetapi al - qamah tidak mampu mengucapkannya.
memandang perihal ini, mereka langsung mengatakan pada rasulullah dan juga dia juga bertanya, apakah alqamah masih mempunyai orang tua. setelah itu salah satu di antara mereka menanggapi bila alqamah masih mempunyai seseorang bunda yang tua renta.
setelah itu rasulullah saw mengutus seorang buat menemui bunda alqamah, dan juga memintanya buat menemui nabi muhammad saw bila dia masih dapat berjalan. tetapi bila tidak membolehkan, rasulullah hendak menghampirinya.
tibalah utusan rasulullah saw menemui bunda alqamah dan juga dia langsung mengantarkan pesan dari rasulullah saw. mencermatinya, sang bunda memilah buat mendatangi rasulullah saw.
dia juga berjalan dengan dorongan tongkat. sesampainya di rumah rasulullah saw, sang bunda mengucapkan salam dan juga langsung di jawab oleh rasulullah.
setelah itu dia memohon bunda alqamah buat menanggapi pertanyaannya dengan jujur, kalaupun dia bohong, hendak turun wahyu yang memberitahu tentang kebohongan itu.
kemudian rasulullah saw bertanya tentang gimana kondisi sesungguhnya alqamah pada ibunya. si bunda menanggapi bila anaknya merupakan orang yang taat agama, giat beribadah, sedekah, shalat, dan juga puasa.
kemudian rasulullah saw berulang bertanya tentang perasaan si bunda pada alqamah. si bunda menanggapi bila dia marah pada anaknya itu karna dia lebih mengutamakan istrinya daripada ibunya, dan juga dia jadi anak durhaka.
mencermatinya, rasulullah saw menarangkan kalau kerasa marah itu membatasi alqamah buat dapat mengucapkan syahadat.
setelah itu rasulullah saw mengutus bilal buat mengumpulkan kayu buat membakar alqamah di hadapan ibunya. tetapi, si bunda berkata bila dia tidak hendak tahan memandang anaknya di bakar.
rasulullah saw bersabda kalau allah swt hendak membagikan azab anak durhaka di dunia amat perdih dan juga abadi. bila si bunda mau allah swt mengampuni dosa anaknya hingga dia wajib merelakan alqamah.
karna shalat, puasa, sedekah, dan juga amalan lain tidak hendak berguna bila si bunda masih marah padanya. setelah itu si bunda berkata bila dia telah ridha pada anaknya, alqamah.
sehabis itu, rasulullah mengutus bilal buat berangkat ke rumah alqamah dan juga memandang pakah dia telah dapat mengucapkan syahadat guna meyakinkan ketulusan ridha si bunda.
sesampainya di rumah alqamah, bilal mencermati alqamah mengucapkan la ilaha illallah. kemudian dia wafat dunia. inilah cerita anak durhaka kepada orang tua.
sebetulnya kemarahan seseorang bunda membatasi lisan anaknya buat mengucapkan syahadat. tetapi, keridhaan si bunda hendak memudahkan anaknya mengucapkan syahadat.
firman allah swt dalam tulisan al - isra ayat 23 dan juga 34.
وَقَضَي رُبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوْا اِلَّا اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْ هُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا. وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا.
“dan tuhanmu telah memerintahkan biar kalian jangan menyembah kepada tidak hanya ia dan juga hendaklah kalian berbuat baik kepada ibu - bapakmu dengan sebaik - baiknya, bila salah seseorang dari keduanya ataupun kedua - duanya hingga berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, hingga sekali - kali janganlah berkata “ah”. dan juga janganlah kalian membentak mereka, (hendak namun) ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. dan juga rendahkanlah dirimu terhadap mereka dengan penuh kesayangan dan juga ucapkanlah, wahai tuhanku, kasihanilah mereka sebagimana mereka berdua telah mendidik saya waktu kecil. (q. s. al - isra: 23 - 34)
rasulullah saw bersabda:
كُلُّ الذُّنُوبِ يُؤَخِّرُ اللهُ مِنْهَا ما شاء الي يوم القيامة اِلَّا عُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ لِيَجْعَلَ له العذابُ واِنَّ اللهَ لَيَزِيْدُ في عُمْرِ الْعَبْدِ اِذَا كان بَارًّا لِوَالِدَيْهِ لِيَزِيْدَهُ بِرًّا وَخيرًا وَمِنْ بِرِّهِما أن يُنْفِقَ عليهِما اِذا احْتَاجَا. (رواه ابن ماجه)
“semua dosa itu azabnya ditunda oleh allah swt. hingga hari kiamat, kecuali orang yang durhaka kepada orang tuanya. sebetulnya allah swt hendak memesatkan azab kepadanya; dan juga allah swt hendak menaikkan usia seseorang hamba bila dia berbuat baik kepada bunda ayahnya, terlebih lagi allah hendak menaikkan kebaikan kepada siapa aja yang berbuat baik kepada bunda ayahnya dan berikan nafkah kepada mereka, bila dibutuhkan. ” (h. r. ibnu majah).
demikian cerita nyata anak durhaka yang wajib kamu ambil hikmahnya.
( sumber: webislami. com )
anak merupakan kebanggaan dan juga kebahagiaan buat orang tuanya. kasih sayang orang tua tidak hendak sempat habis hingga kapan juga buat anaknya.
tetapi, berubah dengan kasih sayang seseorang anak pada orang tuanya. terlebih lagi ada cerita nyata anak durhaka. allah swt amat membenci anak yang durhaka pada orang tua yang telah berkorban untuknya.
berikut cerita anak durhaka dizaman rasulullah saw
orang tua telah mengasuh, mendidik, dan juga berikan kasih sayang pada anaknya. tetapi, banyak cerita yang menggambarkan tentang kedurhakaan anak pada orang tuanya. nyatanya cerita ini tidak cuma timbul pada era saat ini, tetapi cerita anak durhaka di era rasulullah juga telah terdapat.
cerita ini berasal dari seseorang pemuda pada era nabi muhammad saw yang bernama al - qamah. dia merupakan pemuda yang giat ibadah, beramal, sedekah ataupun shalat.
sesuatu hari dia hadapi sakit keras sampai membikin istrinya mengutus orang buat memberitahukan perihal ini pada rasulullah saw. mendengar laporan itu, rasulullah mengutus ammar, shuhaib, dan juga bilal buat berangkat ke rumah alqamah dan juga menuntunnya buat membaca kalimat
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
sesampainya di rumah alqamah, mereka melihatnya dalam kondisi naza’ dan juga mereka lekas men - talqin - nya. tetapi al - qamah tidak mampu mengucapkannya.
memandang perihal ini, mereka langsung mengatakan pada rasulullah dan juga dia juga bertanya, apakah alqamah masih mempunyai orang tua. setelah itu salah satu di antara mereka menanggapi bila alqamah masih mempunyai seseorang bunda yang tua renta.
setelah itu rasulullah saw mengutus seorang buat menemui bunda alqamah, dan juga memintanya buat menemui nabi muhammad saw bila dia masih dapat berjalan. tetapi bila tidak membolehkan, rasulullah hendak menghampirinya.
tibalah utusan rasulullah saw menemui bunda alqamah dan juga dia langsung mengantarkan pesan dari rasulullah saw. mencermatinya, sang bunda memilah buat mendatangi rasulullah saw.
dia juga berjalan dengan dorongan tongkat. sesampainya di rumah rasulullah saw, sang bunda mengucapkan salam dan juga langsung di jawab oleh rasulullah.
setelah itu dia memohon bunda alqamah buat menanggapi pertanyaannya dengan jujur, kalaupun dia bohong, hendak turun wahyu yang memberitahu tentang kebohongan itu.
kemudian rasulullah saw bertanya tentang gimana kondisi sesungguhnya alqamah pada ibunya. si bunda menanggapi bila anaknya merupakan orang yang taat agama, giat beribadah, sedekah, shalat, dan juga puasa.
kemudian rasulullah saw berulang bertanya tentang perasaan si bunda pada alqamah. si bunda menanggapi bila dia marah pada anaknya itu karna dia lebih mengutamakan istrinya daripada ibunya, dan juga dia jadi anak durhaka.
mencermatinya, rasulullah saw menarangkan kalau kerasa marah itu membatasi alqamah buat dapat mengucapkan syahadat.
setelah itu rasulullah saw mengutus bilal buat mengumpulkan kayu buat membakar alqamah di hadapan ibunya. tetapi, si bunda berkata bila dia tidak hendak tahan memandang anaknya di bakar.
rasulullah saw bersabda kalau allah swt hendak membagikan azab anak durhaka di dunia amat perdih dan juga abadi. bila si bunda mau allah swt mengampuni dosa anaknya hingga dia wajib merelakan alqamah.
karna shalat, puasa, sedekah, dan juga amalan lain tidak hendak berguna bila si bunda masih marah padanya. setelah itu si bunda berkata bila dia telah ridha pada anaknya, alqamah.
sehabis itu, rasulullah mengutus bilal buat berangkat ke rumah alqamah dan juga memandang pakah dia telah dapat mengucapkan syahadat guna meyakinkan ketulusan ridha si bunda.
sesampainya di rumah alqamah, bilal mencermati alqamah mengucapkan la ilaha illallah. kemudian dia wafat dunia. inilah cerita anak durhaka kepada orang tua.
sebetulnya kemarahan seseorang bunda membatasi lisan anaknya buat mengucapkan syahadat. tetapi, keridhaan si bunda hendak memudahkan anaknya mengucapkan syahadat.
firman allah swt dalam tulisan al - isra ayat 23 dan juga 34.
وَقَضَي رُبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوْا اِلَّا اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْ هُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا. وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا.
“dan tuhanmu telah memerintahkan biar kalian jangan menyembah kepada tidak hanya ia dan juga hendaklah kalian berbuat baik kepada ibu - bapakmu dengan sebaik - baiknya, bila salah seseorang dari keduanya ataupun kedua - duanya hingga berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, hingga sekali - kali janganlah berkata “ah”. dan juga janganlah kalian membentak mereka, (hendak namun) ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. dan juga rendahkanlah dirimu terhadap mereka dengan penuh kesayangan dan juga ucapkanlah, wahai tuhanku, kasihanilah mereka sebagimana mereka berdua telah mendidik saya waktu kecil. (q. s. al - isra: 23 - 34)
rasulullah saw bersabda:
كُلُّ الذُّنُوبِ يُؤَخِّرُ اللهُ مِنْهَا ما شاء الي يوم القيامة اِلَّا عُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ لِيَجْعَلَ له العذابُ واِنَّ اللهَ لَيَزِيْدُ في عُمْرِ الْعَبْدِ اِذَا كان بَارًّا لِوَالِدَيْهِ لِيَزِيْدَهُ بِرًّا وَخيرًا وَمِنْ بِرِّهِما أن يُنْفِقَ عليهِما اِذا احْتَاجَا. (رواه ابن ماجه)
“semua dosa itu azabnya ditunda oleh allah swt. hingga hari kiamat, kecuali orang yang durhaka kepada orang tuanya. sebetulnya allah swt hendak memesatkan azab kepadanya; dan juga allah swt hendak menaikkan usia seseorang hamba bila dia berbuat baik kepada bunda ayahnya, terlebih lagi allah hendak menaikkan kebaikan kepada siapa aja yang berbuat baik kepada bunda ayahnya dan berikan nafkah kepada mereka, bila dibutuhkan. ” (h. r. ibnu majah).
demikian cerita nyata anak durhaka yang wajib kamu ambil hikmahnya.
( sumber: webislami. com )
