Manakah yang lebih baik, apakah bersyukur dalam kondisi kaya ataukah walaupun miskin tetapi diberi kesabaran yang luar biasa? menimpa perihal ini para ulama berselisih komentar dalam memastikan mana yang tersadu.
berikut sebagian ayat dan juga hadits yang diperuntukan landasan tiap - tiap komentar:
sebagian keutamaan orang kaya yang bersyukur.
1. allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ مُلْكًا عَظِيمًا [النساء : 54]
ataukah mereka dengki kepada manusia (muhammad) lantaran karunia yang allah telah bagikan kepadanya? sebetulnya kami telah membagikan kitab dan juga hikmah kepada keluarga ibrahim, dan juga kami telah membagikan kepadanya kerajaan yang besar. [an - nisaa’: 54]
2. do’a nabi sulaiman ‘alaihissalam:
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ [ص : 35]
dia mengatakan: " ya tuhanku, ampunilah saya dan juga anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dipunyai oleh seseorang juapun sesudahku, sebetulnya engkaulah yang maha pemberi ". [shaad: 35]
3. nabi yusuf ‘alaihissalam mengatakan:
اجْعَلْنِي عَلَى خَزَائِنِ الْأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ [يوسف: 55]
" jadikanlah saya bendaharawan negeri (mesir) ; sebetulnya saya merupakan orang yang pandai melindungi, lagi berpengetahuan ". [yusuf: 55]
4. allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ [النساء: 9]
dan juga hendaklah cemas kepada allah orang - orang yang seandainya meninggalkan di balik mereka kanak - kanak yang lemah, yang mereka takut terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh karena itu hendaklah mereka bertakwa kepada allah. [an - nisaa’: 9]
5. allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ [النور: 32]
dan juga kawinkanlah orang - orang yang sedirian diantara kalian, dan juga orang - orang yang layak (berkawin) dari hamba - hamba sahayamu yang lelaki dan juga hamba - hamba sahayamu yang wanita. bila mereka miskin allah hendak memampukan mereka dengan kurnia - nya, dan juga allah maha luas (pemberian - nya) lagi maha mengenali. [an - nuur: 32]
6. dari abu hurairah radhiyallahu ‘anhu; bahwasanya kalangan faqir muhajirin menghadiri rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga mengatakan: telah berangkat orang - orang kaya dengan derajat yang besar dan juga kenikmatan yang kekal!
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: mengapa demikian?
mereka menanggapi: mereka shalat sebagaimana kami shalat, berpuasa sebagaimana kami berpuasa, hendak namun mereka bersedekah sebaliknya kami tidak bersedekah, mereka memerdekakan budak sebaliknya kami tidak memerdekakan budak!
hingga rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«أَفَلَا أُعَلِّمُكُمْ شَيْئًا تُدْرِكُونَ بِهِ مَنْ سَبَقَكُمْ وَتَسْبِقُونَ بِهِ مَنْ بَعْدَكُمْ؟ وَلَا يَكُونُ أَحَدٌ أَفْضَلَ مِنْكُمْ إِلَّا مَنْ صَنَعَ مِثْلَ مَا صَنَعْتُمْ»
“maukah kamu kuajarkan suatu, bila kamu amalkan hingga kamu hendak memperoleh (derajat) orang - orang yang telah mendahului kamu dan juga kamu hendak mendahului orang - orang sehabis kamu? dan juga tidak terdapat yang lebih baik dari kamu kecuali orang yang melaksanakan serupa yang kamu lakukan”
mereka menjwab: tentu, wahai rasulullah!
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«تُسَبِّحُونَ، وَتُكَبِّرُونَ، وَتَحْمَدُونَ، دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ مَرَّةً»
“kalian bertasbih, bertakbir, dan juga bertahmid di akhir tiap shalat (fardhu) sebanyak 3 puluh 3 kali”
setelah itu (sehabis itu) kalangan faqir muhajirin berulang menemui rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (meringik) dan juga mengatakan: kerabat kami owner harta mendengar apa yang kami jalani dan juga mereka juga melaksanakan kayaknya.
hingga rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«ذَلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ» [صحيح مسلم]
“itu merupakan karuniah allah yang dikasih kepada siapa yang dikehendaki - nya”. [sahih muslim]
7. dari abu kabsyah al - anmaariy radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّمَا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ، عَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ، وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ، وَيَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَفْضَلِ المَنَازِلِ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالًا فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا، فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ، وَلَا يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ، وَلَا يَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَخْبَثِ المَنَازِلِ، وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالًا وَلَا عِلْمًا فَهُوَ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ " [ سنن الترمذي: صحيح]
“sesungguhnya dunia itu buat 4 orang; (kesatu) , seseorang hamba yang dikarunia allah harta dan juga ilmu, dengan ilmu dia bertakwa kepada allah dan juga dengan harta dia menyambung silaturrahim dan juga dia mengenali allah mempunyai hak padanya dan juga ini merupakan tingkatan yang amat baik. (kedua) , berikutnya hamba yang diberi allah ilmu tetapi tidak diberi harta, niatnya tulus, dia mengatakan: andai aja saya mempunyai harta tentu saya hendak melaksanakan serupa amalan sang fulan! , hingga dia memperoleh apa yang dia niatkan, pahala mereka berdua sama. (ketiga) , berikutnya hamba yang diberi harta oleh allah tetapi tidak diberi ilmu, dia melangkah serampangan tanpa ilmu memakai hartanya, dia tidak cemas kepada rabbinya dengan harta itu dan juga tidak menyambung silaturrahimnya dan tidak mengenali hak allah padanya, ini merupakan tingkatan terburuk. (keempat) , berikutnya orang yang tidak diberi allah harta ataupun juga ilmu, dia bekata: andai saya memiliki harta tentu saya hendak melaksanakan serupa yang dicoba sang fulan (yang serampangan mengelola hartanya) ! , hingga dia memperoleh apa yang dia niatkan, dan juga dosa keduanya sama. " [sunan tirmidziy: sahih]
8. dari abu hurairah radliallahu anhu dari nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
" بَيْنَا أَيُّوبُ يَغْتَسِلُ عُرْيَانًا، فَخَرَّ عَلَيْهِ جَرَادٌ مِنْ ذَهَبٍ، فَجَعَلَ أَيُّوبُ يَحْتَثِي فِي ثَوْبِهِ، فَنَادَاهُ رَبُّهُ: يَا أَيُّوبُ، أَلَمْ أَكُنْ أَغْنَيْتُكَ عَمَّا تَرَى؟ قَالَ: بَلَى وَعِزَّتِكَ، وَلَكِنْ لاَ غِنَى بِي عَنْ بَرَكَتِكَ "
" kala nabi ayub alaihissalam lagi mandi dalam kondisi telanjang seketika jatuh kaki belalang yang dibuat dari emas kemudian nabi ayyub mengambil dengan tangannya dan juga memasukkannya ke dalam pakaiannya. setelah itu rabbnya memanggilnya: " wahai ayyub, bukankah saya telah mencukupkan kalian dengan apa yang baru aja kalian amati? ". ayub menanggapi; " benar, demi keagungan - mu. tetapi saya tidak hendak sempat terasa cukup dari barakah - mu ". [sahih bukhari]
dalam riwayat lain: nai ayyub alaihissalam mengatakan:
يَا رَبِّ، وَمَنْ يَشْبَعُ مِنْ رَحْمَتِكَ أَوْ فَضْلِكَ؟!
“wahai rabb, siapakah yang terasa puas dari rahmat - mu ataupun karuniah - mu? ” [musnad ath - thayalisiy]
9. dari abdullah bin masud radhiyallahu anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
" لاَ حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الحَقِّ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا " [صحيح البخاري ومسلم]
" tidak boleh hasad kecuali pada 2 orang: seorang yang diberi oleh allah harta dan juga menuntunnya buat menginfakkannya dalam kebenaran, dan juga seseorang yang diberi oleh allah hikmah (ilmu) setelah itu dia mengamalkannya dan juga mengajarkannya ". [sahih bukhari dan juga muslim]
10. dari ibnu umar radhiyallahu ‘anhuma; rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
" لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا، فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَآنَاءَ النَّهَارِ " [صحيح البخاري ومسلم]
“tidak boleh hasad kecuali pada 2 orang: seseorang yang diberi oleh allah al - quran kemudian dia mendirikan salat membacanya di waktu malam dan juga di waktu siang, dan juga seseorang yang diberi oleh allah harta kemudian dia sedekahkan di waktu malam dan juga di waktu siang”. [sahih bukhari dan juga muslim]
hasad yang diartikan dalam hadits ini merupakan gibtha ialah mengharapkan sesuatu nikmat yang dipunyai oleh teman dengan tidak berharapnya lenyap dari mereka.
11. dari hakim bin hizam radhiyallahu anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«اليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى» [صحيح البخاري]
" tangan yang di atas (berikan) lebih baik dari tangan yang di dasar (memohon) ". [sahih bukhari]
12. rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda kepada sa’ad bin abi waqqash radhiyallahu ‘anhu:
إِنَّكَ أَنْ تَدَعَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَدَعَهُمْ عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ فِي أَيْدِيهِمْ [صحيح البخاري ومسلم]
“sungguh engkau meninggalkan pakar warismu dalam kondisi kaya, lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam kondisi miskin, meminta - minta kepada manusia dengan tangan mereka”. [sahih bukhari dan juga muslim]
13. kala ka’b bin malik radhiyallahu ‘anhu mau menafkahkan segala hartanya bagaikan kerasa syukur dikala taubatnya diterima oleh allah, rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
«أَمْسِكْ عَلَيْكَ بَعْضَ مَالِكَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ»
“simpan sebagian hartamu unuk dirimu karna itu lebih baik bagimu”. [sahih bukhari]
14. kala fathimah binti qais radhiyallahu ‘anha dilamar oleh abu jahm dan juga mu’awiyah bin abi sufyan radhiyallahu ‘anhuma, dan juga memohon anjuran rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda:
«أَمَّا أَبُو جَهْمٍ، فَلَا يَضَعُ عَصَاهُ عَنْ عَاتِقِهِ، وَأَمَّا مُعَاوِيَةُ فَصُعْلُوكٌ لَا مَالَ لَهُ، انْكِحِي أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ»
“adapun abu jahm hingga dia tidak sempat meninggalkan cambuknya dari lehernya, ada juga mu’awiyah hingga dia amat miskin tidak memiliki harta, kawinilah usamah bin zayd! ” [sahih muslim]
15. ‘amr bin al - ‘ash radhiyallahu ‘anhu mengatakan: rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam mengutus seorang kepadaku dan juga bersabda:
" خُذْ عَلَيْكَ ثِيَابَكَ وَسِلَاحَكَ، ثُمَّ ائْتِنِي "
“pakailah baju dan juga senjatamu, setelah itu temui saya! ”
hingga saya menemui dia dikala dia berwudhu, setelah itu memandangiku dengan seksama setelah itu menganggukkan kepala dan juga bersabda:
" إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَبْعَثَكَ عَلَى جَيْشٍ فَيُسَلِّمَكَ اللهُ وَيُغْنِمَكَ، وَأَزْعبُ لَكَ مِنَ الْمَالِ رَغْبَةً صَالِحَةً "
“sesungguhnya saya mau mengutusmu dalam pasukan perang hingga allah hendak menyelamatkanmu dan juga memberimu harta rampasan perang, dan juga saya memberikanmu harta dengan hasrat yang baik”
‘amr mengatakan: wahai rasulullah, saya tidak masuk islam karna mau harta, hendak namun saya masuk islam karna menyayangi islam, dan juga berharap dapat berbarengan rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam!
hingga rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
" يَا عَمْرُو، نِعْمًا بِالْمَالِ الصَّالِحُ لِلرَّجُلِ الصَّالِحِ "
“wahai ‘amr, sebaik - baik harta merupakan buat orang yang baik (shalih) ”. [musnad ahmad: sahih]
16. rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akan anas bin malik radhiyallahu ‘anhu:
«اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ، وَوَلَدَهُ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ»
“ya allah, perbanyaklah harta dan juga anaknya, dan juga berkahilah apa yang telah engkau bagikan untuknya” [sahih bukhari dan juga muslim]
17. dari abu dzar radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
" إِنَّ الْمُكْثِرِينَ هُمُ الْأَقَلُّونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، إِلَّا مَنْ قَالَ كَذَا وَكَذَا " [مسند أحمد: صحيح]
“sesungguhnya orang yang banyak hartanya merupakan orang yang amat sedikit pada hari kiamat, kecuali yang menyedekahkannya begini dan juga begitu”. [musnad ahmad: sahih]
18. abdullah bin masud radhiyallahu ‘anhu mengatakan: rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam kerap membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
" ya allah. . sebetulnya saya memohon kepada - mu anugerah, ketakwaan, menghindari yang haram, dan juga kekayaan hati ". [sahih muslim]
19. abu bakrah radhiyallahu anhu mengatakan: rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kerap berdoa:
اللهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ، وَالْفَقْرِ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ
" ya allah. . sebetulnya saya berlindung kepada - mu dari kekafiran, kefakiran, dan juga siksaan kubur ". [musnad ahmad: sahih]
20. abu hurairah radhiyallahu anhu mengatakan: rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bila beranjak ke tempat tidurnya membaca. . .
اللهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ، وَرَبَّ الْأَرْضِ، وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، مُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِي شَرٍّ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ ، أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ، اقْضِ عَنِّي الدَّيْنَ، وَأَغْنِنِي مِنَ الْفَقْرِ
" ya allah. . tuhan langit yang 7 dan juga tuhan bumi, tuhan seluruh suatu, yang meningkatkan butir tumbuh - tumbuhan dan juga biji buah - buahan, yang merendahkan kitab taurah, injil, dan juga al - quran. saya berlindung kepada - mu dari kejahatan seluruh suatu yang jahat engkaulah yang memegang ubun - ubunnya, engkaulah yang kesatu hingga tidak terdapat suatu sebelum - mu, dan juga engkau yang terakhir hingga tidak terdapat suatu setelah - mu, dan juga engkau yang terlihat hingga tidak terdapat suatu di atas - mu, dan juga engkau yang tersembunyi hingga tidak terdapat suatu di bawah - mu. bayarkanlah utangku dan juga hindarkan saya dari kefakiran. " [musnad ahmad: sahih]
21. dari abu hurairah radhiyallahu anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنَ الْفَقْرِ وَالْقِلَّةِ وَالذِّلَّةِ، وَأَنْ تَظْلِمَ أَوْ تُظْلَمَ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
“mintalah proteksi kepada allah dari kemiskinan, ketiadaan, kehinaan, dan juga dari berbuat dzalim ataupun dizalimi”. [sunan ibnu majah: sahih]
22. dari ibnu masud radhiyallahu anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«تَابِعُوا بَيْنَ الحَجِّ وَالعُمْرَةِ، فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الكِيرُ خَبَثَ الحَدِيدِ، وَالذَّهَبِ، وَالفِضَّةِ» [سنن الترمذي: صحيح]
“seringlah menunaikan ibadah haji dan juga umrah karna keduanya menyirnakan kefakiran dan juga dosa - dosa serupa api menyirnakan kotoran besi, emas, dan juga perak”. [sunan tirmidzi: sahih]
23. dari saad bin abi waqqash radhiyallahul anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ، الْغَنِيَّ، الْخَفِيَّ»
“sesungguhnya allah menyayangi seseorang hamba yang bertaqwa, kaya, dan juga tersembunyi (suka menyendiri dengan beribadah) ”. [sahih muslim]
seperti itu sebagian landasan keutamaan untuk mereka yang kaya dan juga bersyukur. masyaallah. dan juga berikut keutamaan orang miskin yang bersabar
1) allah subhanahu wa taaalaa berfirman:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ [البقرة: 268]
syaitan menjanjikan (menakut - nakuti) kalian dengan kemiskinan dan juga menyuruh kalian berbuat kejahatan (kikir) ; lagi allah menjadikan untukmu ampunan daripada - nya dan juga karunia. dan juga allah maha luas (karunia - nya) lagi maha mengatahui. [al - baqarah: 268]
2) dari haritsah bin wahb al - khuza’iy radhiyallahu ‘anhu; nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الجَنَّةِ؟ كُلُّ ضَعِيفٍ مُتَضَعّفٍ، لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ، أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ: كُلُّ عُتُلٍّ، جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ " [صحيح البخاري ومسلم]
“maukah kamu kuberi ketahui tentang penduduk surga? seluruh orang lemah yang dan juga direndahkan, bahwa mereka bersumpah atas nama allah hingga allah hendak mengabulkannya. maukah kamu kuberi ketahui tentang penduduk nereka? seluruh yang sifatnya kesat, kikir dan juga sombong”. [sahih bukhari dan juga muslim]
3) dari abu hurairah radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" احْتَجَّتِ النَّارُ، وَالْجَنَّةُ، فَقَالَتْ: هَذِهِ يَدْخُلُنِي الْجَبَّارُونَ، وَالْمُتَكَبِّرُونَ، وَقَالَتْ: هَذِهِ يَدْخُلُنِي الضُّعَفَاءُ، وَالْمَسَاكِينُ، فَقَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لِهَذِهِ: أَنْتِ عَذَابِي أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ، وَقَالَ لِهَذِهِ: أَنْتِ رَحْمَتِي أَرْحَمُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْكُمَا مِلْؤُهَا " [صحيح مسلم]
“neraka dan juga surga berdebat, neraka mengatakan: yang masuk kepadaku merupakan orang - orang dzalim dan juga sombong! surga mengatakan: yang masuk kepadaku merupakan kalangan lemah dan juga miskin! hingga allah ‘azza wa jalla berfirman kepada neraka: engkau merupakan siksaan - ku, saya menyiksa denganmu siapapun yang saya mau! dan juga berfirman kepada surga: engkau merupakan rahmat - ku, saya merahmati dengamu siapapun yang saya mau, dan juga tiap - tiap dari kamu terdapat penghuninya”. [sahih muslim]
4) dari usamah bin zayd radhiyallahu ‘anhuma; nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«قُمْتُ عَلَى بَابُ الجَنَّةِ، فَكَانَ عَامَّةَ مَنْ دَخَلَهَا المَسَاكِينُ، وَأَصْحَابُ الجَدِّ مَحْبُوسُونَ، غَيْرَ أَنَّ أَصْحَابَ النَّارِ قَدْ أُمِرَ بِهِمْ إِلَى النَّارِ، وَقُمْتُ عَلَى بَابُ النَّارِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا النِّسَاءُ» [صحيح البخاري ومسلم]
“aku berdiri di depan pintu surga, hingga yang amat banyak memasukinya merupakan orang miskin. sebaliknya orang kaya ditahan, dan juga penunggu neraka telah diperintahkan buat berangkat ke neraka. dan juga saya berdiri di depan pintu nereka, hingga yang amat banyak memasukinya merupakan kalangan wanita” [sahih bukhari dan juga muslim]
5) dari ‘imran bin hushain radhiyallahu ‘anhu; nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«اطَّلَعْتُ فِي الجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الفُقَرَاءَ، وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ» [صحيح البخاري]
“aku menengok ke surga hingga saya memandang mayoritas penduduknya merupakan kalangan fakir, dan juga saya menengok ke neraka hingga saya memandang mayoritas penduduknya merupakan kalangan wanita”. [sahih bukhari]
6) dari ibnu ‘abbas radhiyallahu ‘anhuma; muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ، وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ» [صحيح مسلم]
“aku menengok ke surga hingga saya memandang mayoritas penduduknya merupakan kalangan fakir, dan juga saya menengok ke neraka hingga saya memandang mayoritas penduduknya merupakan kalangan wanita”. [sahih muslim]
7) dari abu hurairah radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
«يَدْخُلُ الْفُقَرَاءُ الْجَنَّةَ قَبْلَ الْأَغْنِيَاءِ بِخَمْسِمِائَةِ عَامٍ نِصْفِ يَوْمٍ»
“orang miskin lebih dulu masuk surga dari orang kaya sepanjang 5 ratus tahun separuh hari”. [sunan tirmidziy: sahih]
8) dari fadhalah bin ‘ubaid radhiyallahu ‘anhu; bahwasanya rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kala shalat berbarengan teman - temannya, seseorang dari mereka jatuh tersungkur dari shalatnya karna kelaparan, mereka itu merupakan penduduh emperan masjid (ahlushuffah). hingga orang a’rabiy mengatakan: mereka merupakan orang edan. hingga kala rasulullah tuntas shalat dia menghadiri mereka dan juga bersabda:
«لَوْ تَعْلَمُونَ مَا لَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ لَأَحْبَبْتُمْ أَنْ تَزْدَادُوا فَاقَةً وَحَاجَةً» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
“andai kamu mengenali apa yang hendak kamu peroleh dari allah nanti hingga kamu hendak bahagia bila kamu ditambahkan kemiskinan dan juga kesusahan”. [sunan tirmidziy: sahih]
9) dari saad bin abi waqqash radhiyallahul anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«هَلْ تُنْصَرُونَ وَتُرْزَقُونَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمْ» [صحيح البخاري]
" apakah kamu hendak diberi pertolongan dan juga rezki kecuali karna keberadaan orang - orang lemah dari kamu " [sahih bukhari]
10) dari sahl bin sa’ad as - sa’diy radhiyallahu ‘anhuma; seseorang lelaki lalu di hadapan rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam, kemudian dia bertanya pada seseorang yang duduk di sisinya:
«مَا رَأْيُكَ فِي هَذَا»
“bagaimana menurutmu dengan orang ini? ”
dia menanggapi: dia salah seseorang yang termulia di golongan manusia, ini demi allah bila dia melamar mesti dinikahkan, bila berikan pembelaan mesti diterima!
hingga rasulullah terdiam, setelah itu seseorang lelaki lain melalui hingga rasulullah bertanya lagi kepadanya:
«مَا رَأْيُكَ فِي هَذَا»
“bagaimana menurutmu dengan orang ini? ”
dia mengatakan: wahai rasulullah, dia seseorang dari kalangan fakir umat islam, ini bila dia melamar mesti tidak dinikahkan, bila berikan pembelaan tidak hendak diterima, jiak berdialog tidak hendak didengar perkataannya!
hingga rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«هَذَا خَيْرٌ مِنْ مِلْءِ الأَرْضِ مِثْلَ هَذَا» [صحيح البخاري]
“orang ini (yang miskin) lebih baik dari segala isi bumi serupa orang ini (sebelumnya) ” [sahih bukhari]
11) dari anas radhiyallahu ‘anhu; rasulullha shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a:
«اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مِسْكِينًا وَأَمِتْنِي مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِي فِي زُمْرَةِ المَسَاكِينِ يَوْمَ القِيَامَةِ»
“ya allah hidupkanlah saya dalam kondisi miskin dan juga matikanlah saya dalam kondisi miskin, dan juga bangkitkanlah saya berbarengan kelompok orang miskin pada hari kiamat”
aisyah bertanya: mengapa wahai rasulullah?
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menanggapi:
«إِنَّهُمْ يَدْخُلُونَ الجَنَّةَ قَبْلَ أَغْنِيَائِهِمْ بِأَرْبَعِينَ خَرِيفًا، يَا عَائِشَةُ لَا تَرُدِّي المِسْكِينَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، يَا عَائِشَةُ أَحِبِّي المَسَاكِينَ وَقَرِّبِيهِمْ فَإِنَّ اللَّهَ يُقَرِّبُكِ يَوْمَ القِيَامَةِ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
“sesungguhnya mereka hendak masuk surga saat sebelum orang kaya sepanjang 4 puluh tahun, wahai aisyah jangan engkau menolah permintaan orang miskin sekalipun cuma berikan sepotong biji kurmah, wahai aisyah cintailah orang miskin dan juga dekatlah dengan mereka, karna sebetulnya allah hendak mendekatkan engkau pada hari kiamat”. [sunan tirmidziy: disahihkahn oleh syekh albaniy rahimahullah, sebaliknya sebagian ulama lain melemahkannya]
12) dari abu hurairah radhiyallahu anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berdoa:
«اللهُمَّ اجْعَلْ رِزْقَ آلِ مُحَمَّدٍ قُوتًا» [صحيح البخاري ومسلم]
" ya allah, jadikanlah rezki keluarga muhammad yang memadai (tanpa kelewatan) " [sahih bukhari dan juga muslim]
13) aisyah radhiyallahu anha mengatakan:
«مَا شَبِعَ آلُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ قَدِمَ المَدِينَةَ، مِنْ طَعَامِ البُرِّ ثَلاَثَ لَيَالٍ تِبَاعًا، حَتَّى قُبِضَ» [صحيح البخاري ومسلم]
" keluarga muhammad shallallahu alaihi wa sallam tidak sempat kenyang semenjak datang di madinah dari santapan gandum sepanjang 3 hari berturut - turut hingga dia meninggal ". [sahih bukhari dan juga muslim]
14) dari abdullah bin ‘amr bin al - ‘ash radhiyallahu ‘anhuma; rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ»
“telah beruntung orang yang telah islam, dan juga diberi rezki seperlunya dan juga allah buatnya terasa puas atas apa yang dia bagikan kepadanya”. [sunan tirmidziy: sahih]
15) dari fadhalah bin ‘ubaid radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«طُوبَى لِمَنْ هُدِيَ إِلَى الإِسْلَامِ، وَكَانَ عَيْشُهُ كَفَافًا وَقَنَعَ»
“beruntunglah untuk yang diberi anugerah pada islam, dan juga mempunyai kebutuhan hidup seperlunya dan juga dia terasa puas”. [sunan tirmidziy: sahih]
mana yang lebih baik?
buat merumuskan, mana yang tersadu antara orang kaya yang bersyukur ataupun orang miskin yang bersabar, hingga peninjauannya wajib dilihat dari 2 sisi; secara universal dan juga spesial (person).
secara universal, kaya bersyukur lebih baik dari pada miskin bersabar. dengan sebab:
a) khasiat kaya bersyukur lebih banyak, tidak hanya dialami buat pribadinya seorang diri pula dialami oleh teman dari sedekah hartanya. sebaliknya khasiat miskin bersabar hanyak buat pribadinya seorang diri.
dari jabir radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ [المعجم الأوسط للطبراني: صححه الألباني]
“orang yang amat baik merupakan yang amat banyak khasiatnya untuk manusia”. [al - mu’jam al - ausath karya ath - thabaraniy: sahih]
b) cobaan yang dialami oleh orang kaya yang bersyukur lebih besar dan juga berat dari pada orang miskin yang bersabar, dan juga kandungan pahala yang didapat lazimnya dilihat dari tingkatan kesulitannya.
godaan orang kaya buat melaksanakan maksiat dengan hartanya lebih banyak.
allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى (6) أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى [العلق : 6 ، 7]
ketahuilah! sebetulnya manusia betul - betul melampaui batasan, karna ia memandang pribadinya serba - serbi cukup. [al - ‘alaq: 6 - 7]
وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ [الشورى : 27]
dan juga jikalau allah melapangkan rezki kepada hamba - hamba - nya tentulah mereka hendak melampaui batasan di wajah bumi, namun allah merendahkan apa yang dikehendaki - nya dengan dimensi. sebetulnya ia maha mengenali (kondisi) hamba - hamba - nya lagi maha memandang. [asy - syuuraa: 27]
dari amr bin auf radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
فَوَاللَّهِ مَا الفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا، وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ
“demi allah, tidaklah kemiskinan yang saya khawatirkan atas kamu, hendak namun saya takut bila kenikmatan dunia dilapangkan atas kamu sebagaimana telah dilapangkan atas umat saat sebelum kamu. setelah itu kamu berlomba - lomba meraihnya sebagaimana mereka berlomba - lomba dan juga kesimpulannya membinasakan kamu sebagaimana telah membinasakan mereka”. [sahih bukhari dan juga muslim]
sebaliknya orang miskin tidak terdapat yang mesti dia jalani kecuali bersabar atas bencana kemiskinan yang menimpanya.
oleh karena itu, dalam hadits abu kabsyah al - anmariy radhiyallahu ‘anahu kala rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan 4 kalangan penduduk bumi, derajat yang amat rendah merupakan orang miskin yang tidak berilmu, dan juga berangan - angan melaksanakan maksiat. berposisi di dasar derajat orang kaya yang tidak berilmu dan juga banyak maksiat.
c) sekalipun orang miskin lebih dulu masuk surga dan juga mereka lebih mendominan, tetapi bukan berati kalau kenikmantan yang mereka miliki hendak menyerupai ataupun melebihi apa yang hendak didapatkan oleh orang kaya yang bersyukur.
d) manusia amat mulia, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan seseorang yang kaya dan juga bersyukur. hendak namun dia lebih memilah hidup dalam kesederhanaan.
anas bin malik radiyallahu anhu mengatakan:
" مَا سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْإِسْلَامِ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ، قَالَ: فَجَاءَهُ رَجُلٌ فَأَعْطَاهُ غَنَمًا بَيْنَ جَبَلَيْنِ، فَرَجَعَ إِلَى قَوْمِهِ، فَقَالَ: يَا قَوْمِ أَسْلِمُوا، فَإِنَّ مُحَمَّدًا يُعْطِي عَطَاءً لَا يَخْشَى الْفَاقَةَ "
" tidak sempat rasulullah shallallahu alaihi wasallam dimintai suatu karna islam, melainkan senantiasa dipenuhinya. pada sesuatu hari tiba kepada dia seseorang pria, kemudian diberinya sekelompok kambing yang penuhi antara 2 bukit. setelah itu orang itu kembali ke kampungnya dan juga berseru kepada kaumnya: " hai, kaumku! masuk islam - lah kamu seluruhnya! sebetulnya muhammad telah memberiku sesuatu pemberian tanpa terdapat kerasa cemas miskin. ” [sahih bukhari]
e) 3 manusia tersadu sehabis para nabi, teman termulia rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan terkategori orang yang kaya yang bersyukur. mereka merupakan abu bakr, umar, dan juga utsman radhiyallahu ‘anhum.
ada juga buat menghitung secara person, apakah sang fulan yang kaya dan juga bersyukur lebih baik dari sang fulan yang miskin dan juga bersabar?
hingga kita tidak dapat menentukannya, karna yang jadi dimensi tersadu di sisi allah azza wa jalla merupakan yang amat bertakwa, dan juga itu tidak terdapat yang ketahui tidak hanya allah seorang diri.
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ [الحجرات: 13]
sebetulnya orang yang amat mulia diantara kalian disisi allah yakni orang yang amat taqwa diantara kalian. sebetulnya allah maha mengenali lagi maha kenali. [al - hujuraat: 13]
dan juga tidak menutup mungkin sang miskin yang bersabar itu memiliki amalan yang dapat mengalahkan amalan sang kaya yang bersyukur tersebut.
anas bin malik radhiyallahu ‘anhu; nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda:
«مَا الَّذِي يُعْطِي مِنْ سَعَةٍ بِأَعْظَمَ أَجْرًا مِنَ الَّذِي يَقْبَلُ إِذَا كَانَ مُحْتَاجًا»
“tidaklah yang berikan dalam keadaan berkecukupan (kaya) lebih besar pahalanya dari yang menerima bila dia membutukan”.
dari ibnu umar radhiyallahu ‘anhuma; rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَا الْمُعْطِي مِنْ سَعَةٍ بِأَفْضَلَ مِنَ الْآخِذِ إِذَا كَانَ مُحْتَاجًا»
“tidaklah orang yang berikan dalam keadaan berkecukupan (kaya) lebih baik daripada orang yang menerima bila dia membutuhkan”.
amati: takhrij hadits “meminta bila membutuhkan”
kesimpulan:
kaya dan juga miskin merupakan takdir allah subhanahu wa ta’aala, manusia cuma diperintahkan buat berupaya semampunya. siapa yang ditakdirkan kaya hingga bersyukurlah, hingga itu lebih baik menurutnya. dan juga siapa yang ditakdirkan miskin hingga bersabarlah, hingga itu lebih baik menurutnya.
dari shuhaib radhiyallahu anhu; rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
«عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ» [صحيح مسلم]
" amat luar biasa urusan seseorang mukmin, seluruh urusannya merasa baik, dan juga itu tidak terjalin pada siapapun kecuali pada seseorang mukmin, bila dia menemukan kebaikan dia bersyukur, hingga itu baik menurutnya, dan juga bila ditimpa bencana dia bersabar, hingga itu baik menurutnya ". [sahih muslim]
allah subhanahu wa taaalaa menghitung seorang dari apa yang dia upayakan, bukan hasilnya.
wallahu alam bishawab.
(sumber : http: //wowmuslim. blogspot. com/2017/08/lebih - mulia - kaya - bersyukur - atau - miskin. html )
berikut sebagian ayat dan juga hadits yang diperuntukan landasan tiap - tiap komentar:
sebagian keutamaan orang kaya yang bersyukur.
1. allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ مُلْكًا عَظِيمًا [النساء : 54]
ataukah mereka dengki kepada manusia (muhammad) lantaran karunia yang allah telah bagikan kepadanya? sebetulnya kami telah membagikan kitab dan juga hikmah kepada keluarga ibrahim, dan juga kami telah membagikan kepadanya kerajaan yang besar. [an - nisaa’: 54]
2. do’a nabi sulaiman ‘alaihissalam:
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ [ص : 35]
dia mengatakan: " ya tuhanku, ampunilah saya dan juga anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dipunyai oleh seseorang juapun sesudahku, sebetulnya engkaulah yang maha pemberi ". [shaad: 35]
3. nabi yusuf ‘alaihissalam mengatakan:
اجْعَلْنِي عَلَى خَزَائِنِ الْأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ [يوسف: 55]
" jadikanlah saya bendaharawan negeri (mesir) ; sebetulnya saya merupakan orang yang pandai melindungi, lagi berpengetahuan ". [yusuf: 55]
4. allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ [النساء: 9]
dan juga hendaklah cemas kepada allah orang - orang yang seandainya meninggalkan di balik mereka kanak - kanak yang lemah, yang mereka takut terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh karena itu hendaklah mereka bertakwa kepada allah. [an - nisaa’: 9]
5. allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ [النور: 32]
dan juga kawinkanlah orang - orang yang sedirian diantara kalian, dan juga orang - orang yang layak (berkawin) dari hamba - hamba sahayamu yang lelaki dan juga hamba - hamba sahayamu yang wanita. bila mereka miskin allah hendak memampukan mereka dengan kurnia - nya, dan juga allah maha luas (pemberian - nya) lagi maha mengenali. [an - nuur: 32]
6. dari abu hurairah radhiyallahu ‘anhu; bahwasanya kalangan faqir muhajirin menghadiri rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga mengatakan: telah berangkat orang - orang kaya dengan derajat yang besar dan juga kenikmatan yang kekal!
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: mengapa demikian?
mereka menanggapi: mereka shalat sebagaimana kami shalat, berpuasa sebagaimana kami berpuasa, hendak namun mereka bersedekah sebaliknya kami tidak bersedekah, mereka memerdekakan budak sebaliknya kami tidak memerdekakan budak!
hingga rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«أَفَلَا أُعَلِّمُكُمْ شَيْئًا تُدْرِكُونَ بِهِ مَنْ سَبَقَكُمْ وَتَسْبِقُونَ بِهِ مَنْ بَعْدَكُمْ؟ وَلَا يَكُونُ أَحَدٌ أَفْضَلَ مِنْكُمْ إِلَّا مَنْ صَنَعَ مِثْلَ مَا صَنَعْتُمْ»
“maukah kamu kuajarkan suatu, bila kamu amalkan hingga kamu hendak memperoleh (derajat) orang - orang yang telah mendahului kamu dan juga kamu hendak mendahului orang - orang sehabis kamu? dan juga tidak terdapat yang lebih baik dari kamu kecuali orang yang melaksanakan serupa yang kamu lakukan”
mereka menjwab: tentu, wahai rasulullah!
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«تُسَبِّحُونَ، وَتُكَبِّرُونَ، وَتَحْمَدُونَ، دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ مَرَّةً»
“kalian bertasbih, bertakbir, dan juga bertahmid di akhir tiap shalat (fardhu) sebanyak 3 puluh 3 kali”
setelah itu (sehabis itu) kalangan faqir muhajirin berulang menemui rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (meringik) dan juga mengatakan: kerabat kami owner harta mendengar apa yang kami jalani dan juga mereka juga melaksanakan kayaknya.
hingga rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«ذَلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ» [صحيح مسلم]
“itu merupakan karuniah allah yang dikasih kepada siapa yang dikehendaki - nya”. [sahih muslim]
7. dari abu kabsyah al - anmaariy radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
" إِنَّمَا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ، عَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ، وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ، وَيَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَفْضَلِ المَنَازِلِ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالًا فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا، فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ، وَلَا يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ، وَلَا يَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا، فَهَذَا بِأَخْبَثِ المَنَازِلِ، وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالًا وَلَا عِلْمًا فَهُوَ يَقُولُ: لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ " [ سنن الترمذي: صحيح]
“sesungguhnya dunia itu buat 4 orang; (kesatu) , seseorang hamba yang dikarunia allah harta dan juga ilmu, dengan ilmu dia bertakwa kepada allah dan juga dengan harta dia menyambung silaturrahim dan juga dia mengenali allah mempunyai hak padanya dan juga ini merupakan tingkatan yang amat baik. (kedua) , berikutnya hamba yang diberi allah ilmu tetapi tidak diberi harta, niatnya tulus, dia mengatakan: andai aja saya mempunyai harta tentu saya hendak melaksanakan serupa amalan sang fulan! , hingga dia memperoleh apa yang dia niatkan, pahala mereka berdua sama. (ketiga) , berikutnya hamba yang diberi harta oleh allah tetapi tidak diberi ilmu, dia melangkah serampangan tanpa ilmu memakai hartanya, dia tidak cemas kepada rabbinya dengan harta itu dan juga tidak menyambung silaturrahimnya dan tidak mengenali hak allah padanya, ini merupakan tingkatan terburuk. (keempat) , berikutnya orang yang tidak diberi allah harta ataupun juga ilmu, dia bekata: andai saya memiliki harta tentu saya hendak melaksanakan serupa yang dicoba sang fulan (yang serampangan mengelola hartanya) ! , hingga dia memperoleh apa yang dia niatkan, dan juga dosa keduanya sama. " [sunan tirmidziy: sahih]
8. dari abu hurairah radliallahu anhu dari nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
" بَيْنَا أَيُّوبُ يَغْتَسِلُ عُرْيَانًا، فَخَرَّ عَلَيْهِ جَرَادٌ مِنْ ذَهَبٍ، فَجَعَلَ أَيُّوبُ يَحْتَثِي فِي ثَوْبِهِ، فَنَادَاهُ رَبُّهُ: يَا أَيُّوبُ، أَلَمْ أَكُنْ أَغْنَيْتُكَ عَمَّا تَرَى؟ قَالَ: بَلَى وَعِزَّتِكَ، وَلَكِنْ لاَ غِنَى بِي عَنْ بَرَكَتِكَ "
" kala nabi ayub alaihissalam lagi mandi dalam kondisi telanjang seketika jatuh kaki belalang yang dibuat dari emas kemudian nabi ayyub mengambil dengan tangannya dan juga memasukkannya ke dalam pakaiannya. setelah itu rabbnya memanggilnya: " wahai ayyub, bukankah saya telah mencukupkan kalian dengan apa yang baru aja kalian amati? ". ayub menanggapi; " benar, demi keagungan - mu. tetapi saya tidak hendak sempat terasa cukup dari barakah - mu ". [sahih bukhari]
dalam riwayat lain: nai ayyub alaihissalam mengatakan:
يَا رَبِّ، وَمَنْ يَشْبَعُ مِنْ رَحْمَتِكَ أَوْ فَضْلِكَ؟!
“wahai rabb, siapakah yang terasa puas dari rahmat - mu ataupun karuniah - mu? ” [musnad ath - thayalisiy]
9. dari abdullah bin masud radhiyallahu anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
" لاَ حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الحَقِّ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا " [صحيح البخاري ومسلم]
" tidak boleh hasad kecuali pada 2 orang: seorang yang diberi oleh allah harta dan juga menuntunnya buat menginfakkannya dalam kebenaran, dan juga seseorang yang diberi oleh allah hikmah (ilmu) setelah itu dia mengamalkannya dan juga mengajarkannya ". [sahih bukhari dan juga muslim]
10. dari ibnu umar radhiyallahu ‘anhuma; rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
" لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا، فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ، وَآنَاءَ النَّهَارِ " [صحيح البخاري ومسلم]
“tidak boleh hasad kecuali pada 2 orang: seseorang yang diberi oleh allah al - quran kemudian dia mendirikan salat membacanya di waktu malam dan juga di waktu siang, dan juga seseorang yang diberi oleh allah harta kemudian dia sedekahkan di waktu malam dan juga di waktu siang”. [sahih bukhari dan juga muslim]
hasad yang diartikan dalam hadits ini merupakan gibtha ialah mengharapkan sesuatu nikmat yang dipunyai oleh teman dengan tidak berharapnya lenyap dari mereka.
11. dari hakim bin hizam radhiyallahu anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«اليَدُ العُلْيَا خَيْرٌ مِنَ اليَدِ السُّفْلَى» [صحيح البخاري]
" tangan yang di atas (berikan) lebih baik dari tangan yang di dasar (memohon) ". [sahih bukhari]
12. rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda kepada sa’ad bin abi waqqash radhiyallahu ‘anhu:
إِنَّكَ أَنْ تَدَعَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَدَعَهُمْ عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ فِي أَيْدِيهِمْ [صحيح البخاري ومسلم]
“sungguh engkau meninggalkan pakar warismu dalam kondisi kaya, lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam kondisi miskin, meminta - minta kepada manusia dengan tangan mereka”. [sahih bukhari dan juga muslim]
13. kala ka’b bin malik radhiyallahu ‘anhu mau menafkahkan segala hartanya bagaikan kerasa syukur dikala taubatnya diterima oleh allah, rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
«أَمْسِكْ عَلَيْكَ بَعْضَ مَالِكَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ»
“simpan sebagian hartamu unuk dirimu karna itu lebih baik bagimu”. [sahih bukhari]
14. kala fathimah binti qais radhiyallahu ‘anha dilamar oleh abu jahm dan juga mu’awiyah bin abi sufyan radhiyallahu ‘anhuma, dan juga memohon anjuran rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersabda:
«أَمَّا أَبُو جَهْمٍ، فَلَا يَضَعُ عَصَاهُ عَنْ عَاتِقِهِ، وَأَمَّا مُعَاوِيَةُ فَصُعْلُوكٌ لَا مَالَ لَهُ، انْكِحِي أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ»
“adapun abu jahm hingga dia tidak sempat meninggalkan cambuknya dari lehernya, ada juga mu’awiyah hingga dia amat miskin tidak memiliki harta, kawinilah usamah bin zayd! ” [sahih muslim]
15. ‘amr bin al - ‘ash radhiyallahu ‘anhu mengatakan: rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam mengutus seorang kepadaku dan juga bersabda:
" خُذْ عَلَيْكَ ثِيَابَكَ وَسِلَاحَكَ، ثُمَّ ائْتِنِي "
“pakailah baju dan juga senjatamu, setelah itu temui saya! ”
hingga saya menemui dia dikala dia berwudhu, setelah itu memandangiku dengan seksama setelah itu menganggukkan kepala dan juga bersabda:
" إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَبْعَثَكَ عَلَى جَيْشٍ فَيُسَلِّمَكَ اللهُ وَيُغْنِمَكَ، وَأَزْعبُ لَكَ مِنَ الْمَالِ رَغْبَةً صَالِحَةً "
“sesungguhnya saya mau mengutusmu dalam pasukan perang hingga allah hendak menyelamatkanmu dan juga memberimu harta rampasan perang, dan juga saya memberikanmu harta dengan hasrat yang baik”
‘amr mengatakan: wahai rasulullah, saya tidak masuk islam karna mau harta, hendak namun saya masuk islam karna menyayangi islam, dan juga berharap dapat berbarengan rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam!
hingga rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
" يَا عَمْرُو، نِعْمًا بِالْمَالِ الصَّالِحُ لِلرَّجُلِ الصَّالِحِ "
“wahai ‘amr, sebaik - baik harta merupakan buat orang yang baik (shalih) ”. [musnad ahmad: sahih]
16. rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akan anas bin malik radhiyallahu ‘anhu:
«اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ، وَوَلَدَهُ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ»
“ya allah, perbanyaklah harta dan juga anaknya, dan juga berkahilah apa yang telah engkau bagikan untuknya” [sahih bukhari dan juga muslim]
17. dari abu dzar radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
" إِنَّ الْمُكْثِرِينَ هُمُ الْأَقَلُّونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، إِلَّا مَنْ قَالَ كَذَا وَكَذَا " [مسند أحمد: صحيح]
“sesungguhnya orang yang banyak hartanya merupakan orang yang amat sedikit pada hari kiamat, kecuali yang menyedekahkannya begini dan juga begitu”. [musnad ahmad: sahih]
18. abdullah bin masud radhiyallahu ‘anhu mengatakan: rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam kerap membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
" ya allah. . sebetulnya saya memohon kepada - mu anugerah, ketakwaan, menghindari yang haram, dan juga kekayaan hati ". [sahih muslim]
19. abu bakrah radhiyallahu anhu mengatakan: rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kerap berdoa:
اللهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ، وَالْفَقْرِ، وَعَذَابِ الْقَبْرِ
" ya allah. . sebetulnya saya berlindung kepada - mu dari kekafiran, kefakiran, dan juga siksaan kubur ". [musnad ahmad: sahih]
20. abu hurairah radhiyallahu anhu mengatakan: rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bila beranjak ke tempat tidurnya membaca. . .
اللهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ، وَرَبَّ الْأَرْضِ، وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، مُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِي شَرٍّ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ ، أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ، اقْضِ عَنِّي الدَّيْنَ، وَأَغْنِنِي مِنَ الْفَقْرِ
" ya allah. . tuhan langit yang 7 dan juga tuhan bumi, tuhan seluruh suatu, yang meningkatkan butir tumbuh - tumbuhan dan juga biji buah - buahan, yang merendahkan kitab taurah, injil, dan juga al - quran. saya berlindung kepada - mu dari kejahatan seluruh suatu yang jahat engkaulah yang memegang ubun - ubunnya, engkaulah yang kesatu hingga tidak terdapat suatu sebelum - mu, dan juga engkau yang terakhir hingga tidak terdapat suatu setelah - mu, dan juga engkau yang terlihat hingga tidak terdapat suatu di atas - mu, dan juga engkau yang tersembunyi hingga tidak terdapat suatu di bawah - mu. bayarkanlah utangku dan juga hindarkan saya dari kefakiran. " [musnad ahmad: sahih]
21. dari abu hurairah radhiyallahu anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنَ الْفَقْرِ وَالْقِلَّةِ وَالذِّلَّةِ، وَأَنْ تَظْلِمَ أَوْ تُظْلَمَ» [سنن ابن ماجه: صحيح]
“mintalah proteksi kepada allah dari kemiskinan, ketiadaan, kehinaan, dan juga dari berbuat dzalim ataupun dizalimi”. [sunan ibnu majah: sahih]
22. dari ibnu masud radhiyallahu anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«تَابِعُوا بَيْنَ الحَجِّ وَالعُمْرَةِ، فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الكِيرُ خَبَثَ الحَدِيدِ، وَالذَّهَبِ، وَالفِضَّةِ» [سنن الترمذي: صحيح]
“seringlah menunaikan ibadah haji dan juga umrah karna keduanya menyirnakan kefakiran dan juga dosa - dosa serupa api menyirnakan kotoran besi, emas, dan juga perak”. [sunan tirmidzi: sahih]
23. dari saad bin abi waqqash radhiyallahul anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ، الْغَنِيَّ، الْخَفِيَّ»
“sesungguhnya allah menyayangi seseorang hamba yang bertaqwa, kaya, dan juga tersembunyi (suka menyendiri dengan beribadah) ”. [sahih muslim]
seperti itu sebagian landasan keutamaan untuk mereka yang kaya dan juga bersyukur. masyaallah. dan juga berikut keutamaan orang miskin yang bersabar
1) allah subhanahu wa taaalaa berfirman:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ [البقرة: 268]
syaitan menjanjikan (menakut - nakuti) kalian dengan kemiskinan dan juga menyuruh kalian berbuat kejahatan (kikir) ; lagi allah menjadikan untukmu ampunan daripada - nya dan juga karunia. dan juga allah maha luas (karunia - nya) lagi maha mengatahui. [al - baqarah: 268]
2) dari haritsah bin wahb al - khuza’iy radhiyallahu ‘anhu; nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الجَنَّةِ؟ كُلُّ ضَعِيفٍ مُتَضَعّفٍ، لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ، أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ: كُلُّ عُتُلٍّ، جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ " [صحيح البخاري ومسلم]
“maukah kamu kuberi ketahui tentang penduduk surga? seluruh orang lemah yang dan juga direndahkan, bahwa mereka bersumpah atas nama allah hingga allah hendak mengabulkannya. maukah kamu kuberi ketahui tentang penduduk nereka? seluruh yang sifatnya kesat, kikir dan juga sombong”. [sahih bukhari dan juga muslim]
3) dari abu hurairah radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
" احْتَجَّتِ النَّارُ، وَالْجَنَّةُ، فَقَالَتْ: هَذِهِ يَدْخُلُنِي الْجَبَّارُونَ، وَالْمُتَكَبِّرُونَ، وَقَالَتْ: هَذِهِ يَدْخُلُنِي الضُّعَفَاءُ، وَالْمَسَاكِينُ، فَقَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لِهَذِهِ: أَنْتِ عَذَابِي أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ، وَقَالَ لِهَذِهِ: أَنْتِ رَحْمَتِي أَرْحَمُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْكُمَا مِلْؤُهَا " [صحيح مسلم]
“neraka dan juga surga berdebat, neraka mengatakan: yang masuk kepadaku merupakan orang - orang dzalim dan juga sombong! surga mengatakan: yang masuk kepadaku merupakan kalangan lemah dan juga miskin! hingga allah ‘azza wa jalla berfirman kepada neraka: engkau merupakan siksaan - ku, saya menyiksa denganmu siapapun yang saya mau! dan juga berfirman kepada surga: engkau merupakan rahmat - ku, saya merahmati dengamu siapapun yang saya mau, dan juga tiap - tiap dari kamu terdapat penghuninya”. [sahih muslim]
4) dari usamah bin zayd radhiyallahu ‘anhuma; nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«قُمْتُ عَلَى بَابُ الجَنَّةِ، فَكَانَ عَامَّةَ مَنْ دَخَلَهَا المَسَاكِينُ، وَأَصْحَابُ الجَدِّ مَحْبُوسُونَ، غَيْرَ أَنَّ أَصْحَابَ النَّارِ قَدْ أُمِرَ بِهِمْ إِلَى النَّارِ، وَقُمْتُ عَلَى بَابُ النَّارِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا النِّسَاءُ» [صحيح البخاري ومسلم]
“aku berdiri di depan pintu surga, hingga yang amat banyak memasukinya merupakan orang miskin. sebaliknya orang kaya ditahan, dan juga penunggu neraka telah diperintahkan buat berangkat ke neraka. dan juga saya berdiri di depan pintu nereka, hingga yang amat banyak memasukinya merupakan kalangan wanita” [sahih bukhari dan juga muslim]
5) dari ‘imran bin hushain radhiyallahu ‘anhu; nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«اطَّلَعْتُ فِي الجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الفُقَرَاءَ، وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ» [صحيح البخاري]
“aku menengok ke surga hingga saya memandang mayoritas penduduknya merupakan kalangan fakir, dan juga saya menengok ke neraka hingga saya memandang mayoritas penduduknya merupakan kalangan wanita”. [sahih bukhari]
6) dari ibnu ‘abbas radhiyallahu ‘anhuma; muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ، وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ» [صحيح مسلم]
“aku menengok ke surga hingga saya memandang mayoritas penduduknya merupakan kalangan fakir, dan juga saya menengok ke neraka hingga saya memandang mayoritas penduduknya merupakan kalangan wanita”. [sahih muslim]
7) dari abu hurairah radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
«يَدْخُلُ الْفُقَرَاءُ الْجَنَّةَ قَبْلَ الْأَغْنِيَاءِ بِخَمْسِمِائَةِ عَامٍ نِصْفِ يَوْمٍ»
“orang miskin lebih dulu masuk surga dari orang kaya sepanjang 5 ratus tahun separuh hari”. [sunan tirmidziy: sahih]
8) dari fadhalah bin ‘ubaid radhiyallahu ‘anhu; bahwasanya rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kala shalat berbarengan teman - temannya, seseorang dari mereka jatuh tersungkur dari shalatnya karna kelaparan, mereka itu merupakan penduduh emperan masjid (ahlushuffah). hingga orang a’rabiy mengatakan: mereka merupakan orang edan. hingga kala rasulullah tuntas shalat dia menghadiri mereka dan juga bersabda:
«لَوْ تَعْلَمُونَ مَا لَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ لَأَحْبَبْتُمْ أَنْ تَزْدَادُوا فَاقَةً وَحَاجَةً» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
“andai kamu mengenali apa yang hendak kamu peroleh dari allah nanti hingga kamu hendak bahagia bila kamu ditambahkan kemiskinan dan juga kesusahan”. [sunan tirmidziy: sahih]
9) dari saad bin abi waqqash radhiyallahul anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«هَلْ تُنْصَرُونَ وَتُرْزَقُونَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمْ» [صحيح البخاري]
" apakah kamu hendak diberi pertolongan dan juga rezki kecuali karna keberadaan orang - orang lemah dari kamu " [sahih bukhari]
10) dari sahl bin sa’ad as - sa’diy radhiyallahu ‘anhuma; seseorang lelaki lalu di hadapan rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam, kemudian dia bertanya pada seseorang yang duduk di sisinya:
«مَا رَأْيُكَ فِي هَذَا»
“bagaimana menurutmu dengan orang ini? ”
dia menanggapi: dia salah seseorang yang termulia di golongan manusia, ini demi allah bila dia melamar mesti dinikahkan, bila berikan pembelaan mesti diterima!
hingga rasulullah terdiam, setelah itu seseorang lelaki lain melalui hingga rasulullah bertanya lagi kepadanya:
«مَا رَأْيُكَ فِي هَذَا»
“bagaimana menurutmu dengan orang ini? ”
dia mengatakan: wahai rasulullah, dia seseorang dari kalangan fakir umat islam, ini bila dia melamar mesti tidak dinikahkan, bila berikan pembelaan tidak hendak diterima, jiak berdialog tidak hendak didengar perkataannya!
hingga rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«هَذَا خَيْرٌ مِنْ مِلْءِ الأَرْضِ مِثْلَ هَذَا» [صحيح البخاري]
“orang ini (yang miskin) lebih baik dari segala isi bumi serupa orang ini (sebelumnya) ” [sahih bukhari]
11) dari anas radhiyallahu ‘anhu; rasulullha shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a:
«اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مِسْكِينًا وَأَمِتْنِي مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِي فِي زُمْرَةِ المَسَاكِينِ يَوْمَ القِيَامَةِ»
“ya allah hidupkanlah saya dalam kondisi miskin dan juga matikanlah saya dalam kondisi miskin, dan juga bangkitkanlah saya berbarengan kelompok orang miskin pada hari kiamat”
aisyah bertanya: mengapa wahai rasulullah?
rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menanggapi:
«إِنَّهُمْ يَدْخُلُونَ الجَنَّةَ قَبْلَ أَغْنِيَائِهِمْ بِأَرْبَعِينَ خَرِيفًا، يَا عَائِشَةُ لَا تَرُدِّي المِسْكِينَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، يَا عَائِشَةُ أَحِبِّي المَسَاكِينَ وَقَرِّبِيهِمْ فَإِنَّ اللَّهَ يُقَرِّبُكِ يَوْمَ القِيَامَةِ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
“sesungguhnya mereka hendak masuk surga saat sebelum orang kaya sepanjang 4 puluh tahun, wahai aisyah jangan engkau menolah permintaan orang miskin sekalipun cuma berikan sepotong biji kurmah, wahai aisyah cintailah orang miskin dan juga dekatlah dengan mereka, karna sebetulnya allah hendak mendekatkan engkau pada hari kiamat”. [sunan tirmidziy: disahihkahn oleh syekh albaniy rahimahullah, sebaliknya sebagian ulama lain melemahkannya]
12) dari abu hurairah radhiyallahu anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berdoa:
«اللهُمَّ اجْعَلْ رِزْقَ آلِ مُحَمَّدٍ قُوتًا» [صحيح البخاري ومسلم]
" ya allah, jadikanlah rezki keluarga muhammad yang memadai (tanpa kelewatan) " [sahih bukhari dan juga muslim]
13) aisyah radhiyallahu anha mengatakan:
«مَا شَبِعَ آلُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ قَدِمَ المَدِينَةَ، مِنْ طَعَامِ البُرِّ ثَلاَثَ لَيَالٍ تِبَاعًا، حَتَّى قُبِضَ» [صحيح البخاري ومسلم]
" keluarga muhammad shallallahu alaihi wa sallam tidak sempat kenyang semenjak datang di madinah dari santapan gandum sepanjang 3 hari berturut - turut hingga dia meninggal ". [sahih bukhari dan juga muslim]
14) dari abdullah bin ‘amr bin al - ‘ash radhiyallahu ‘anhuma; rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ»
“telah beruntung orang yang telah islam, dan juga diberi rezki seperlunya dan juga allah buatnya terasa puas atas apa yang dia bagikan kepadanya”. [sunan tirmidziy: sahih]
15) dari fadhalah bin ‘ubaid radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«طُوبَى لِمَنْ هُدِيَ إِلَى الإِسْلَامِ، وَكَانَ عَيْشُهُ كَفَافًا وَقَنَعَ»
“beruntunglah untuk yang diberi anugerah pada islam, dan juga mempunyai kebutuhan hidup seperlunya dan juga dia terasa puas”. [sunan tirmidziy: sahih]
mana yang lebih baik?
buat merumuskan, mana yang tersadu antara orang kaya yang bersyukur ataupun orang miskin yang bersabar, hingga peninjauannya wajib dilihat dari 2 sisi; secara universal dan juga spesial (person).
secara universal, kaya bersyukur lebih baik dari pada miskin bersabar. dengan sebab:
a) khasiat kaya bersyukur lebih banyak, tidak hanya dialami buat pribadinya seorang diri pula dialami oleh teman dari sedekah hartanya. sebaliknya khasiat miskin bersabar hanyak buat pribadinya seorang diri.
dari jabir radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ [المعجم الأوسط للطبراني: صححه الألباني]
“orang yang amat baik merupakan yang amat banyak khasiatnya untuk manusia”. [al - mu’jam al - ausath karya ath - thabaraniy: sahih]
b) cobaan yang dialami oleh orang kaya yang bersyukur lebih besar dan juga berat dari pada orang miskin yang bersabar, dan juga kandungan pahala yang didapat lazimnya dilihat dari tingkatan kesulitannya.
godaan orang kaya buat melaksanakan maksiat dengan hartanya lebih banyak.
allah subhanahu wa ta’aalaa berfirman:
كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى (6) أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى [العلق : 6 ، 7]
ketahuilah! sebetulnya manusia betul - betul melampaui batasan, karna ia memandang pribadinya serba - serbi cukup. [al - ‘alaq: 6 - 7]
وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ [الشورى : 27]
dan juga jikalau allah melapangkan rezki kepada hamba - hamba - nya tentulah mereka hendak melampaui batasan di wajah bumi, namun allah merendahkan apa yang dikehendaki - nya dengan dimensi. sebetulnya ia maha mengenali (kondisi) hamba - hamba - nya lagi maha memandang. [asy - syuuraa: 27]
dari amr bin auf radhiyallahu ‘anhu; rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
فَوَاللَّهِ مَا الفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا، وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ
“demi allah, tidaklah kemiskinan yang saya khawatirkan atas kamu, hendak namun saya takut bila kenikmatan dunia dilapangkan atas kamu sebagaimana telah dilapangkan atas umat saat sebelum kamu. setelah itu kamu berlomba - lomba meraihnya sebagaimana mereka berlomba - lomba dan juga kesimpulannya membinasakan kamu sebagaimana telah membinasakan mereka”. [sahih bukhari dan juga muslim]
sebaliknya orang miskin tidak terdapat yang mesti dia jalani kecuali bersabar atas bencana kemiskinan yang menimpanya.
oleh karena itu, dalam hadits abu kabsyah al - anmariy radhiyallahu ‘anahu kala rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan 4 kalangan penduduk bumi, derajat yang amat rendah merupakan orang miskin yang tidak berilmu, dan juga berangan - angan melaksanakan maksiat. berposisi di dasar derajat orang kaya yang tidak berilmu dan juga banyak maksiat.
c) sekalipun orang miskin lebih dulu masuk surga dan juga mereka lebih mendominan, tetapi bukan berati kalau kenikmantan yang mereka miliki hendak menyerupai ataupun melebihi apa yang hendak didapatkan oleh orang kaya yang bersyukur.
d) manusia amat mulia, rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan seseorang yang kaya dan juga bersyukur. hendak namun dia lebih memilah hidup dalam kesederhanaan.
anas bin malik radiyallahu anhu mengatakan:
" مَا سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْإِسْلَامِ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ، قَالَ: فَجَاءَهُ رَجُلٌ فَأَعْطَاهُ غَنَمًا بَيْنَ جَبَلَيْنِ، فَرَجَعَ إِلَى قَوْمِهِ، فَقَالَ: يَا قَوْمِ أَسْلِمُوا، فَإِنَّ مُحَمَّدًا يُعْطِي عَطَاءً لَا يَخْشَى الْفَاقَةَ "
" tidak sempat rasulullah shallallahu alaihi wasallam dimintai suatu karna islam, melainkan senantiasa dipenuhinya. pada sesuatu hari tiba kepada dia seseorang pria, kemudian diberinya sekelompok kambing yang penuhi antara 2 bukit. setelah itu orang itu kembali ke kampungnya dan juga berseru kepada kaumnya: " hai, kaumku! masuk islam - lah kamu seluruhnya! sebetulnya muhammad telah memberiku sesuatu pemberian tanpa terdapat kerasa cemas miskin. ” [sahih bukhari]
e) 3 manusia tersadu sehabis para nabi, teman termulia rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan terkategori orang yang kaya yang bersyukur. mereka merupakan abu bakr, umar, dan juga utsman radhiyallahu ‘anhum.
ada juga buat menghitung secara person, apakah sang fulan yang kaya dan juga bersyukur lebih baik dari sang fulan yang miskin dan juga bersabar?
hingga kita tidak dapat menentukannya, karna yang jadi dimensi tersadu di sisi allah azza wa jalla merupakan yang amat bertakwa, dan juga itu tidak terdapat yang ketahui tidak hanya allah seorang diri.
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ [الحجرات: 13]
sebetulnya orang yang amat mulia diantara kalian disisi allah yakni orang yang amat taqwa diantara kalian. sebetulnya allah maha mengenali lagi maha kenali. [al - hujuraat: 13]
dan juga tidak menutup mungkin sang miskin yang bersabar itu memiliki amalan yang dapat mengalahkan amalan sang kaya yang bersyukur tersebut.
anas bin malik radhiyallahu ‘anhu; nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda:
«مَا الَّذِي يُعْطِي مِنْ سَعَةٍ بِأَعْظَمَ أَجْرًا مِنَ الَّذِي يَقْبَلُ إِذَا كَانَ مُحْتَاجًا»
“tidaklah yang berikan dalam keadaan berkecukupan (kaya) lebih besar pahalanya dari yang menerima bila dia membutukan”.
dari ibnu umar radhiyallahu ‘anhuma; rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَا الْمُعْطِي مِنْ سَعَةٍ بِأَفْضَلَ مِنَ الْآخِذِ إِذَا كَانَ مُحْتَاجًا»
“tidaklah orang yang berikan dalam keadaan berkecukupan (kaya) lebih baik daripada orang yang menerima bila dia membutuhkan”.
amati: takhrij hadits “meminta bila membutuhkan”
kesimpulan:
kaya dan juga miskin merupakan takdir allah subhanahu wa ta’aala, manusia cuma diperintahkan buat berupaya semampunya. siapa yang ditakdirkan kaya hingga bersyukurlah, hingga itu lebih baik menurutnya. dan juga siapa yang ditakdirkan miskin hingga bersabarlah, hingga itu lebih baik menurutnya.
dari shuhaib radhiyallahu anhu; rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
«عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ» [صحيح مسلم]
" amat luar biasa urusan seseorang mukmin, seluruh urusannya merasa baik, dan juga itu tidak terjalin pada siapapun kecuali pada seseorang mukmin, bila dia menemukan kebaikan dia bersyukur, hingga itu baik menurutnya, dan juga bila ditimpa bencana dia bersabar, hingga itu baik menurutnya ". [sahih muslim]
allah subhanahu wa taaalaa menghitung seorang dari apa yang dia upayakan, bukan hasilnya.
wallahu alam bishawab.
(sumber : http: //wowmuslim. blogspot. com/2017/08/lebih - mulia - kaya - bersyukur - atau - miskin. html )