Benarkah Jawaban Sholat Istikharah Itu Berupa Mimpi? Ini Penjelasannya

Salah satu kegiatan yang mesti dilewati dalam suatu ekspedisi panjang mencari jodoh merupakan shalat istikharah, meski sesungguhnya shalat istikharah tidak cuma buat mencari jodoh, tetapi pada tulisan kali ini kita hendak mangulas shalat istikharah dalam memastikan jodoh.

kala terdapat yang meminang, ataupun bisa jadi yang mengajak kamu taaruf tentu kamu butuh kemantapan hati, supaya jodoh yang tiba merupakan yang tersadu, supaya tidak terdapat penyesalan dikemudian hari.

karna bicara soal jodoh tidaklah bicara perihal yang simpel, ikatan yang dibentuk bukan cuma buat 1 ataupun 2 hari hendak namun yang dibentuk merupakan jalinan cinta kasih yang panjang, tentu harapannya sampai mati dan juga ke syurga nanti.

jadi diawal betul - betul diperlukan kemantapan hati, kepercayaan bahwa seperti itu yang tersadu bagi allah.

istikharah merupakan salah satu trik buat mengenali apakah ini jodoh yang tersadu buat kita ataupun bukan, tetapi sepanjang ini jadi “mitos” untuk kita seluruh bila seorang itu istikharah hingga jawabannya merupakan mimpi, terdapat yang ia bermimpi dengan seorang tersebut berdua dalam sesuatu tempat.

terdapat pula yang ia bermimpi dengan orang tersebut jadi makmum dalam shalatnya berdua dan juga banyak lagi mimpi - mimpi yang ditemui. benarkah demikian? benarkah jawaban istikharah dalam wujud mimpi?

***

menikah dengan orang yang pas merupakan impian seluruh orang, berjumpa dengan imam yang sanggup buat menunjuk mengajari dan membimbing dalam keimanan dan ketakwaan tentu jadi harapan seluruh muslimah.

yang jadi rumit tentu memilah dan juga membenarkan gimana jodoh kita itu apakah orang yang tersadu, orang pas ataupun bukan. hingga terdapat sebagian ikhtiar yang mesti kita jalani.

ikhtiar yang kesatu tentu memantaskan diri kita, karna jodoh merupakan gambaran diri. gimana diri kita serupa itu jugalah jodoh kita nanti sebagaimana yang termaktub dalam surah annur ayat 26 :

“wanita - wanita yang tidak baik buat pria yang tidak baik, dan juga pria yang tidak baik merupakan buat perempuan yang tidak baik pula. perempuan yang. baik buat lelaki yang baik dan juga lelaki yang baik buat perempuan yang baik. ” (qs. an - nur: 26)

so, ikhtiar kesatu yang dicoba tentu merupakan memantaskan diri, tingkatkan ibadah, tingkatkan kapasitas keilmuan yang diperlukan dalam perkawinan nanti.

ikhtiar kedua yang dicoba merupakan memohon petunjuk pada allah swt memilah jodoh dengan ilmu allah, berdoa pada allah memohon diberi petunjuk jodoh yang tersadu.

“ya allah, sebetulnya saya beristikharah pada - mu dengan ilmu - mu, saya meminta kepada - mu kekokohan dengan kekuatan - mu, saya memohon kepada - mu dengan kemuliaan - mu. sebetulnya engkau yang menakdirkan dan juga saya bukanlah sanggup melaksanakannya. engkau yang maha ketahui, sebaliknya saya tidak ketahui. engkaulah yang mengenali masalah yang gaib. ya allah, bila engkau mengenali kalau masalah ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan juga di akhirat, (ataupun baik untuk agama, kehidupan, dan juga akhir urusanku) , hingga takdirkanlah perihal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan juga berkahilah dia untukku. ya allah, bila engkau mengenali kalau masalah tersebut kurang baik untuk agama, kehidupan, dan juga akhir urusanku (ataupun baik bagiku dalam urusanku di dunia dan juga akhirat) , hingga palingkanlah dia dariku, dan juga palingkanlah saya darinya, dan juga takdirkanlah yang tersadu untukku whatever keadaannya dan juga jadikanlah saya ridha dengannya. setelah itu ia menyebut keinginanya” (hr. ahmad, al - bukhari, ibn hibban, al - baihaqi dan juga yang yang lain).

ya, itu merupakan doa shalat istikharah, dalam ikhtiar kedua ini kita meminta petunjuk pada allah swt, mohon ditunjukkan yang tersadu bagi “ilmu allah” bukan “ilmu kita”.

karna keterbatasannya ilmu kita hingga ditahap ini kita dimohon buat berserah diri pada allah, menyerahkan keputusan tersadu cuma pada allah.

tetapi yang jadi pertanyaannya merupakan dalam wujud apakah allah menunjukkannya? apakah dalam wujud mimpi? serupa yang kerap tersebar dalam warga kita hari ini?.

melansir komentar imam an - nawawi tentang mimpi, dia berkata mimpi merupakan masalah yang amat lemah, apalah mutu mimpi kita terlebih kita bukan manusia yang dipastikan oleh rasulullah saw.

imam an - nawai pula mengantarkan mimpi kita merupakan buah dari hawa nafsu - hawa nafsu yang timbul dari alam dasar siuman kita hingga sebetulnya janganlah kita meletakkan masalah yang haq ini pada masalah yang menduga - duga serupa mimpi.

jadi mimpi tidak dapat dan juga jangan diperuntukan bagaikan patokan dari istikharah kita. jadi yang dapat jadi dimensi dari istikharah kita merupakan kemantapan dan kepercayaan hati terhadap perihal itu.

ikhtiar ketiga yang dicoba merupakan memohon komentar orang - orang shalih ataupun shalihat apakah mereka guru ngaji, ustadz maupun ustadzah, karna orang - orang shaleh mempunyai ketajaman mata hati dan firasat yang bisa jadi tidak dipunyai oleh orang biasa.

hingga sudah semestinya saat sebelum memutuskan jodoh kita, melaksanakan konsultasi dengan orang - orang shalih.






( sumber: elmina. id )