Curhatan Seorang Istri: “Suamiku, Aku Malu Jika Harus Meminta Meski Itu Hakku”

Suamiku terimakasih telah berikan nafkah halal padaku dan juga kanak - kanak kita. terimakasih atas baju yang kupakai ini, atas santapan yang ku lahap tiap hari. ”

nafkah merupakan kewajiban seseorang suami, dalam ajaran islam, seseorang suami dituntut buat menafkahi istrinya dengan trik yang ma’ruf. tetapi mengerti kah engkau wahai suami, kalau istrimu memiliki kerasa malu buat memohon kepadamu walaupun nafkah merupakan hak istri dan juga kewajiban suami.

istrimu malu buat memohon haknya kepadamu karna dia melindungi pribadinya setimpal dengan yang dianjurkan oleh rasulullah shallallahu alaihi wasallam,

“allah tidak hendak memandang kepada seseorang perempuan yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan juga ia senantiasa menuntut (tidak sempat terasa cukup). ” (hr an nasa’i. (AL) baihaqi)

istri sholihah tidak hendak menuntut di luar keahlian suaminya. cukuplah untuk istri suatu yang pantas dan juga sewajarnya, tidak butuh elegan, merek populer ataupun harga yang mahal.

cukuplah suatu yang dapat penuhi gunanya, karna sombong dan juga bergaya tidaklah tabiatnya. simpel dan juga qanaah yang hendak jadi penghias akhlaknya.

karna seperti itu wahai suami, perhatikan apa yang diperlukan istrimu. lekas memenuhi kebutuhan istrimu, jangan hingga menunggu istrimu memohon kepadamu, karna kerasa malu hendak mencegahnya, pula kekhawatiran hendak membebanimu.

wahai suami, perhatikanlah kondisi istrimu. terdapatkah pakaiannya mulai kumal, sepatu sudah usang, sandalnya sudah tidak layak, ataupun tasnya sudah robek.

ajaklah istrimu buat membeli kebutuhannya. ataupun berikanlah duit padanya buat membelinya seorang diri.

tidak butuh kau tanya apakah ingin beli sepatu dan juga sebagainya. bila kau bertanya, tentu istrimu hendak menolaknya dan juga menganjurkan buat mengutamakan kebutuhanmu dan juga anak - anakmu.

dan juga bila kau berikan suatu, istrimu begitu hendak bersuka cita atas atensi yang kau bagikan. tentu kerasa cinta dan juga sayangnya padamu hendak kian meningkat besar karna kau mengakui keberadaannya.

wahai suami, murah hatilah pada istrimu. janganlah pelit kepadanya. bila kau sering membagikan hadiah buat kerabatmu dan juga kolegamu, ingatlah pula terdapat istri yang setia disampingmu.

istri yang senantiasa sedia menolong kamu walaupun tidak terdapat honor bulanan. istri yang mendampingimu kala senang ataupun berkecil hati dan juga tidak tahu letih mengurusi seluruh keperluanmu.

terlebih bila dirimu mempunyai kelebihan rezeki. sesekali bagikan hadiah buat istrimu. belikanlah suatu yang pada lazimnya disukai oleh para perempuan, apakah itu perhiasan walaupun cuma suatu cincin ataupun anting - anting, sejoli sepatu baru, tas tangan yang disukai istrimu, ataupun cuma sekadar santapan kesukaannya. hadiahmu hendak amat berarti menurutnya dan juga hendak menaikkan kerasa cintanya kepadamu, percayalah!

wahai suami, jangan lupakan saudara istrimu, paling utama bunda dan juga bapaknya. bila istrimu malu buat memohon haknya, hingga dia lebih malu lagi memohon suatu buat bunda dan juga bapaknya. bagaikan seseorang anak, istrimu juga mau mampu membagikan suatu buat orang tuanya bagaikan ciri cinta dan juga baktinya.

tetapi perihal ini tidak hendak gampang terlaksana bila nafkahnya bergantung kepadamu. karna itu, tanpa istrimu memohon, berikanlah sebagian rezekimu buat mertuamu, lewat tangan istrimu.

mertuamu hendak amat berbahagia dan juga terkesan padamu menantu yang berbuat baik kepada orang tua istrinya. demikian pula, jangan lupakan saudara istrimu dengan mengutamakan kerabatmu seorang diri.

wahai suami, jangan abaikan perihal tersebut di atas, terlebih bila istrimu tidak bekerja. istri sholihah hendak terasa ringan membelanjakan hartanya buat penuhi kebutuhan pribadinya seorang diri, walaupun dia ketahui dia berposisi dalam tanggungan nafkahmu.

dia pula tidak hendak berat membelanjakan hartanya untukmu dan juga anak - anakmu, terlebih dalam keadaan kecil. sedangkan istri yang tidak bekerja, ataupun yang sudah menyudahi bekerja. mereka bergantung seluruhnya hendak nafkah di tanganmu bagaikan suaminya. dan juga inilah yang diresmikan allah. karna itu, ingatlah senantiasa hendak kewajiban ini.

kewajiban nafkah wajib ditunaikan setimpal dengan kemampuanmu, dan juga tanpa menunggu permintaan istrimu. istri sholihah senantiasa berupaya qanaah dan juga tidak menuntut di luar kemampuanmu. istri sholihah senantiasa berupaya mensyukuri pemberian suaminya.

ingatlah, allah hendak memohon pertanggungjawabanmu dalam menafkahi keluargamu nanti di yaumil akhir.

wahai suami, ingatlah sabda rasulullah, sebaik - baik suami merupakan yang berlagak baik kepada istri dan juga keluarganya.





( sumber: kabarmakkah. com )